Rabu 04 Nov 2020 16:35 WIB

Masker Medis Berpotensi Merusak Ekosistem Lingkungan

Masker medis jangan dibuang sembarangan.

Red: Ani Nursalikah
Masker Medis Berpotensi Merusak Ekosistem Lingkungan. Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan masker medis 4 ply di PT Leuwijaya Utama Textile, Jalan Cibaligo, Kota Cimahi, Sabtu (24/10). Pabrik tersebut mampu memproduksi 7,5 juta lembar masker medis per bulan dan dipasarkan ke seluruh wilayah di Indonesia kemudian diekspor ke berbagai negara salah satunya Malaysia. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Masker Medis Berpotensi Merusak Ekosistem Lingkungan. Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan masker medis 4 ply di PT Leuwijaya Utama Textile, Jalan Cibaligo, Kota Cimahi, Sabtu (24/10). Pabrik tersebut mampu memproduksi 7,5 juta lembar masker medis per bulan dan dipasarkan ke seluruh wilayah di Indonesia kemudian diekspor ke berbagai negara salah satunya Malaysia. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Selatan mengingatkan masker medis berpotensi merusak ekosistem lingkungan apabila penggunaannya tidak tepat di masyarakat.

"Ini yang harus dicermati oleh masyarakat, masker medis ini membutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa terurai secara sempurna di dalam tanah, bahkan ada literatur yang mengakatan bisa lebih dari 100 tahun," kata Ketua IDI Kota Jakarta Selatan M Yadi Permana, Rabu (4/11).

Baca Juga

Yadi menyebutkan, limbah masker medis yang dibuang tanpa ada pengolahan yang benar sangat berbahaya, bisa merusak ekosistem. Selain itu, masker medis sekali pakai yang digunakan masyarakat, hendaknya tidak dibuang sembarangan.

"Masker medis setelah digunakan langsung kita rusak karena takut disalahgunakan, kan ada liputan di beberapa stasiun televisi, bahwa masker medis ini didaur ulang secara sembrono, tidak melalui mekanisme yang benar, itu dikumpulkan untuk dipakai lagi," katanya.