REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerjasama dengan KSPPS Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Bina Ummat Sejahtera (BUS) untuk memperluas pemberdayaan peternak mustahik melalui program balai ternak Baznas di Kabupaten Rembang. Balai ternak ini merupakan program pemberdayaan mustahik dalam kelompok peternak Mendo Manbumi.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik menyampaikan komitmen sinergi Baznas dengan BMT BUS dalam upaya membantu mensejahterakan peternak mustahik serta mengembangkan potensi peternakan di daerah. Program balai ternak ini bagian dari berkontribusi Baznas dan BMT BUS dalam upaya memperkuat ketahanan pangan khususnya dalam penyediaan daging ternak.
"Baznas melalui Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) berupaya untuk mengembangkan potensi peternakan yang ada di negeri ini agar pemberdayaan yang dilakukan mewujudkan kemandirian masyarakat dari tiga sisi, yakni kemandirian ekonomi, kemandirian kelembagaan, dan kemandirian mental spiritual,” kata Irfan saat peluncuran program balai ternak Baznas di Rembang, Rabu (28/10).
Ketua Pengurus BMT BUS, Abdullah Yazid mengatakan, program balai ternak Baznas diharapkan dapat mengembangkan potensi kekayaan di desa agar dapat membantu mensejahterakan masyarakat desa. Setelah mendapatkan bantuan untuk menjalankan program balai ternak, maka para ternak harus pintar melakukan investasi untuk meningkatkan perekonomian.
Pejabat sementara (Pjs) Bupati Rembang, Imam Maskur mewakili pemerintah daerah menyampaikan apresiasinya kepada Baznas dan BMT BUS atas kerjasama yang terjalin dalam program balai ternak Baznas. Semoga para peternak dalam program ini kedepannya bisa bertransformasi menjadi muzaki.
"Diharapkan program balai ternak Baznas mampu memaksimalkan kebermanfaatan zakat dan mendukung ketersediaan daging di Kabupaten Rembang," ujarnya.
Baznas menjelaskan bahwa Balai Ternak Baznas merupakan program pengembangan dari LPPM Baznas dengan memadukan konsep pembibitan ternak, penggemukan ternak dan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil atau mustahik. Program ini ditargetkan dapat diikuti peternak mustahik sebanyak 45 kepala keluarga dengan jumlah ternak sebanyak 225 ekor domba di Rembang.
Selama program berjalan, Baznas akan melakukan pendampingan secara intensif selama minimal dua tahun. Pendamping ditempatkan di lokasi program dan membaur serta tinggal di lokasi program. Pendamping akan menjadi motivator, fasilitator, dan mediator untuk mengembangkan masyarakat dalam hal teknis beternak, kelembagaan, organisasi, mental spiritual, dan pengembangan agribisnis.
Baznas menyampaikan, saat ini jumlah ternak yang sudah disalurkan ke kelompok balai ternak Baznas Rembang yaitu enam ekor domba jantan, 60 ekor indukan domba betina, 30 ekor domba bakalan jantan dan 60 ekor domba bakalan betina. Sekarang ternak domba ini dikelola oleh 30 kepala keluarga. Setiap peternak akan memelihara dua ekor induk, satu ekor bakalan jantan, dan dua ekor bakalan betina.
Peternak mustahik di balai ternak Baznas merupakan masyarakat yang tergolong miskin dan telah terjaring serta terverifikasi melalui Studi Kelayakan Peternak Mustahik (SKPM). Konsep pemberdayaan untuk mereka meliputi pendampingan yang melibatkan peternak kecil sebagai subyek agar mereka mampu memberdayakan dirinya dan keluarganya.
Model yang diterapkan adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat (economic community development) dengan memberikan aset produktif berupa ternak domba, kambing dan sapi. Untuk dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh mereka.
Sekarang kelompok peternak Mendo Manbumi di Rembang memiliki jumlah peternak mustahik sebanyak 30 kepala keluarga yang tersebar di tiga dukuh. Yaitu Dukuh Mlayang, Dukuh Dukuhan dan Dukuh Ringin di Desa Ringin, Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Meskipun kelompok peternak mustahik sudah terbentuk sejak 14 April lalu, kerja sama ini baru diresmikan secara simbolis oleh Baznas dan BMT BUS secara daring dan luring pada Rabu (28/10). Acara dihadiri oleh Pjs Bupati Rembang Imam Maskur, anggota DPRD Rembang Sugiyarto, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Irfan Syauqi Beik, Kepala Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Baznas Ajat Sudarjat, Ketua Pengurus BMT BUS Abdullah Yazid, dan perwakilan peternak mustahik.