REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pemberian vaksin ke masyarakat ditujukan menciptakan kekebalan massal terhadap penyakit Covid-19.
"Vaksin tentunya bukan satu-satunya solusi untuk penanganan Covid-19, tapi vaksin itu tetap diperlukan dalam rangka kita menciptakan kekebalan secara massal, yaitu herd immunity," kata Bambang dalam seminar virtual Harmonisasi Triple Helix: Kemandirian dan Kedaulatan Produk Inovasi Nasional, Kamis (5/11).
Menurutnya, untuk mencapai kekebalan massal tidak mungkin tanpa dilakukan dengan pemberian vaksin. Bambang menegaskan kekebalan massal atau kelompok dapat terwujud jika dua pertiga atau kurang lebih 70 persen dari total penduduk Indonesia diberikan vaksin.
Karena mendesaknya kebutuhan vaksin dan banyaknya jumlah penduduk Indonesia dalam pencegahan Covid-19, maka ada urgensi untuk kemandirian sekaligus percepatan pengembangan vaksin Covid-19. "Kemandirian tetap penting karena kita bukan negara kecil, ada 270 juta penduduk yang nantinya membutuhkan vaksin, apalagi kalau dosisnya yang lebih dari satu kali, dan satu lagi adalah masalah kecepatan juga, meskipun kita tidak bisa memaksakan ini bisa dilakukan cepat dengan segala keterbatasan yang kita miliki," ujarnya.
Bambang menuturkan pengembangan vaksin harus mengutamakan faktor keamanan dan kemanjuran untuk menjamin penggunaannya aman dan efektif bagi masyarakat dalam mencegah pandemik Covid-19.
Menurut dia, semua proses tahapan pengembangan vaksin, termasuk uji lab, uji hewan dan uji klinis, harus mengikuti prosedur dengan memprioritaskan faktor keamanan dan efikasi. Demikian halnya dengan Vaksin Merah Putih juga harus mengedepankan faktor keamanan dan efikasi.