REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menjadikan Patimban City (Kota Patimban) sebagai sistem penopang (support system) Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Hal ini seiring keinginan Pemprov Jabar untuk menghadirkan pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat.
Pemprov Jabar ingin, pusat pertumbuhan tidak hanya sebagai tempat mencari nafkah, tetapi juga dilengkapi tempat tinggal, rekreasi, kesehatan, hingga pendidikan. "Oleh karena itu, kami ingin menghadirkan kota baru yang sementara ini disebut Kota Patimban di Subang ini. Skenario kami, dalam 10-15 tahun, akan hadir satu juta penduduk di luas 5.000 hektare," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, akhir pekan ini.
Emil mengatakan, 5.000 hektare per hari ini sedang didesain. Sehingga nanti sepertiganya adalah daerah penopang industri pelabuhan. Sementara dua per tiganya adalah kota masa delan di mana ada hunian, rekreasi, dan tata guna lahan yang sifatnya campuran.
Usulan sejak awal pembangunan ini pun, kata Emin, menjadi upaya Pemprov Jabar mendukung program pemerintah pusat dengan menyempurnakan sebuah kawasan menjadi kawasan perkotaan kelas dunia yang modern.
Karena rencana Patimban City ini dari nol, Pemprov Jabar berkomitmen menghadirkan secara maksimal. Sehingga ini menjadi kota pelabuhan tercanggih, terbaik, melengkapi Pelabuhan Patimban.
"Pembangunan lahir batin, tidak hanya ekonomi pelabuhan saja, tapi juga ada fungsi alun-alun, pendidikan, masjid agung, rekreasi, dan lainnya," ujar Emil.
Adapun kawasan Patimban bersama Cirebon dan Kertajati (Kabupaten Majalengka) diproyeksikan menjadi "Metropolitan Rebana". Di kawasan industri Segitiga Rebana ini, rencananya akan ada 10 hingga 12 pusat pertumbuhan baru, termasuk Patimban City yang diminati oleh investor asal Jepang.