REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran melanda kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Raya Tanjung Selor, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (7/11) sore. Akibatnya, 20 rumah hangus dan sedikitnya 81 warga mengungsi.
Camat Gambir, Fauzi, mengatakan pengungsi dibagi di dua titik. Sebanyak 45 orang diungsikan di SMP PGRI 32. Sebanyak 36 orang lainnya diungsikan di SD Duri Pulo. Ada pula sejumlah warga yang mengungsi di rumah sanak saudara masing-masing.
Fauzi menjelaskan, pengungsi dibagi di dua titik guna memastikan warga tetap menjaga jarak sebagai bagian dari protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Terlalu banyak kalau di sini semua (SMP PGRI 32), makanya sebagian kita pindahkan. Sehingga ruanganya cukup representatif untuk menjaga jarak,” kata Fauzi, Ahad (8/11).
Fauzi menuturkan, kebutuhan para pengungsi sudah dipenuhi Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat pada Sabtu malam. Para pengungsi diberikan makanan siap saji untuk tiga kali makan, mi instan dan biskuit.
Suku Dinas Sosial juga memberikan bantuan berupa terpal, matras, selimut, dan sarung, mukena, dan sajadah. Lalu, handuk, daster, pakaian dalam, pembalut, dan popok anak.
"Setidaknya tadi malam warga tenang dulu. Makan malam dan air mineral langsung diantar tidak terlambat. Untuk tidur juga sudah disiapkan matras dan selimut," ujar Fauzi.
Selain memberikan kebutuhan dasar pengungsi, lanjut dia, pihaknya kini juga sudah mulai menginventarisasi dokumen-dokumen administrasi warga yang terbakar. Nantinya, Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bakal menerbitkan kembali dokumen-dokumen itu. Sementara itu, sejumlah warga dan petugas kebersihan mulai membersihkan sisa-sisa kebakaran pada Ahad pagi.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan, mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran di kawasan padat penduduk dekat ITC Roxy Mas itu pada Sabtu pukul 17.13 WIB. Pihaknya lantas mengerahkan 21 unit mobil pemadam dan 105 personel ke lokasi kejadian.
Dalam sejumlah video kebakaran yang viral di media sosial, tampak Si Jago Merah berkobar di rumah dengan konstruksi kayu itu. Asap hitam membumbung tinggi dari rumah-rumah yang berlokasi persis di bantaran Kali Jeling itu.
Satriadi mengatakan, api berhasil dipadampak kurang dari satu jam sejak pihaknya mendapat laporan. Api dilokalisir pukul 17.32 WIB dan pendinginan rampung pukul 17.45 WIB. "Penanganan kebakaran tuntas pukul 18.51 WIB," kata Satriadi ketika dikonfirmasi Republika, Ahad (8/11).
Satriadi menjelaskan, kebakaran itu terjadi di area dengan luas sekitar 480 meter persegi. Sebanyak 20 rumah hangus. Akibatnya sebanyak 200 jiwa terdampak. "Korban jiwa tidak ada," kata dia.
Total kerugian akibat kebakaran itu, lanjut dia, sekitar Rp 1,44 miliar. Namun demikian, penyebab kebakaran belum diketahui hingga saat ini. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.