REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo yakin Donald Trump memenangkan pemilihan apabila setiap suara 'sah' dihitung. Pernyataan ini menunjukkan Pompeo juga menolak kemenangan mantan wakil presiden Joe Biden dalam pemilihan pekan lalu.
Hal ini ia sampaikan saat pemimpin-pemimpin dunia termasuk sekutu dekat AS seperti Inggris dan Prancis sudah mengucapkan selamat kepada Joe Biden. Sejauh ini, Trump dan kroni-kroninya di Partai Republik menolak hasil pemilu dan mengklaim pemilu dipenuhi kecurangan.
"Akan ada transisi yang lancar menuju periode kedua pemerintahan Trump," kata Pompeo dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri AS, Rabu (11/11).
Ia mengatakan, akan memastikan pada dunia transisi pascapemilu Amerika akan berjalan sukses. Seperti atasannya, Pompeo mengeklaim pemilihan umum AS pekan lalu tidak menghitung suara sah.
"Kami akan menghitung semua suara, dunia harus yakin transisi yang dibutuhkan Departemen Luar berhasil hari ini dan akan berhasil ketika presiden yang menjabat pada 20 Januari, satu menit setelah senja, juga akan berhasil," katanya.
Masa transisi Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 berisiko tertunda sebab Trump menolak kalah dalam pemilihan presiden pekan lalu dan menggunakan jalur hukum. Politisi Partai Republik membela tindakan Trump.
Ketika ditanya mengenai komentar Pompeo, Biden tersenyum. Ia menegaskan tidak ada yang dapat mencegah penyerahan kekuasaan pemerintah Amerika.
Pompeo menolak menjawab apakah penolakan Trump untuk mengaku kalah menghambat agenda Departemen Luar Negeri AS dalam mempromosikan pemilu yang adil di negara lain. Sekutu dekat AS itu menolak menjawab pertanyaan tersebut.
"Departemen Luar Negeri sangat peduli untuk memastikan pemilu yang aman dan bebas dan adil di seluruh dunia," katanya.
Ketua Senat Partai Republik Mitch McConnell berhati-hati mendukung Trump yang menolak mengaku kalah. Ia mengatakan, Presiden AS itu memiliki '100 persen hak untuk mengajukan tuduhan kecurangan pemilu' tapi ia juga tidak memberikan bukti kecurangan.