Rabu 11 Nov 2020 17:25 WIB

Antisipasi Merapi Meletus, BNPB Sediakan Fitur Cek Posisi

Aplikasi dapat diakses dengan mudah menggunakan ponsel berbasis Android dan iOS.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Kubah lava Gunung Merapi.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Kubah lava Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) memanfaatkan platform google maps untuk menginformasikan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi yang berada di berbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Fitur tersebut bernama CekPosisiMerapi. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara langsung serta potensi bahaya yang ada di sekitarnya.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat status vulkanik gunung merapi yang naik menjadi level III atau siaga. Dengan peta KRB gunung merapi, masyarakat bisa mengidentifikasi apakah posisi mereka saat ini masuk dalam wilayah yang rawan terdampak erupsi merapi atau tidak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati saat dihubungi Republika, Rabu (11/11).

Dikatakannya, masyarakat dapat mengakses fitur cek posisi rawan letusan merapi melalui browser yaitu, pertama buka ponsel, lalu ketik bit.ly/CekPosisiMerapi, link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta dan terakhir perhatikan lokasi. Pastikan berada di luar zona siaga. 

CekPosisiMerapi memberikan fitur yang dapat diatur untuk melihat beberapa parameter terkait erupsi Gunung Merapi. Melalui Cekposisi, pengakses dapat melihat wilayah-wilayah yang berada pada KRB I, KRB II dan KRB III.

Pada peta akan terlihat warna yang berbeda pada setiap KRB, misalnya merah tua untuk menjelaskan KRB III, merah muda KRB II dan kuning KRB I. 

KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas. Apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar). 

Kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar). Pada kawasan lahar atau banjir, khususnya kawasan yang terletak di sepanjang sungai atau di dekat lembah atau bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak.

KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi dilanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar. 

KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement