Ahad 15 Nov 2020 20:15 WIB

Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Meningkat Usai Libur

Jumlahnya meningkat hingga 21 persen per Ahad (15/11).

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Tugas Ratmono menyampaikan keterangan pers di halaman Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Ahad (15/11). Dalam konferensi pers tersebut Satgas Covid-19 bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi aktivitas yang menimbulkan kerumuna
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet Tugas Ratmono menyampaikan keterangan pers di halaman Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Ahad (15/11). Dalam konferensi pers tersebut Satgas Covid-19 bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi aktivitas yang menimbulkan kerumuna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Libur panjang periode 28 Oktober hingga 1 November 2020 kemarin memberikan dampak penambahan kasus positif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) beberapa hari terakhir. Bahkan, jumlah pasien di rumah sakit darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta Pusat meningkat hingga 21 persen per Ahad (15/11).

"Berdasarkan data tadi pagi pukul 06.00 WIB, hunian di tower 6 dan 7 adalah 53,8 persen. Kalau dibandingkan dengan hunian saat sebelum libur kemarin sebanyak 32 persen, jadi kami melihat ada pertambahan pasien 21 persen dalam kurun waktu sepekan ini," kata Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Kepatuhan Protokol Kesehatan, Ahad (15/11) petang.

Baca Juga

Kendati demikian, ia menyebutkan, tingkat hunian pasien saat ini masih lebih rendah jika dibandingkan periode 25 dan 27 September lalu dimana tingkat huniannya hingga 90 persen. Kemudian, dia melanjutkan, keterisian pasien di flat isolasi mandiri di Wisma Atlet kini sebesar 27 persen atau meningkat dibandingkan sebelum libur yaitu 17 persen. Artinya terjadi peningkatan hunian di flat isolasi mandiri saat ini sekitar 10 persen. 

Kendati demikian, ia menyebutkan keterisian pasien di flat isolasi mandiri sekarang masih lebih rendah jika dibandingkan saat libur September lalu. Saat itu, keterisian flat isolasi mandiri mendekati 80 hingga 90 persen. 

"Sehingga peningkatan keterisian setelah libur panjang kali ini tidak setinggi saat September lalu," ujarnya.

Tugas berharap penambahan kasus Covid usai libur panjang tidak sebanyak September lalu. Keterisian pasien bisa terjaga dan tidak sebanyak pasien saat September lalu sehingga bisa dikendalikan dengan baik. Tugas juga meminta pengendalian kasus Covid-19 harus dilakukan bersama-sama supaya peningkatan kasus tidak tinggi.

"Kami sangat berharap semua pihak, termasuk masyarakat terutama semua pihak untuk menjaga jangan sampai tertular dan menularkan virus," katanya.

Masyarakat diminta tetap berupaya disiplin melaksanakan protokol kesehatan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan selalu mencuci tangan pakai sabun. Kemudian lakukan protokol kesehatan ini secara disiplin. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement