REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel menyambut baik keputusan The Saudi Council of Senior Scholars (CSS) yang menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Tel Aviv menilai hal tersebut sudah tepat dilakukan.
"Kami senang di Israel melihat pendekatan semacam itu yang bertentangan dengan eksploitasi agama untuk menghasut. Kita sangat membutuhkan wacana yang menyerukan toleransi dan kerja sama di kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Israel melalui akun Twitter resminya pada Ahad (15/11), dikutip laman Anadolu Agency.
Pada Selasa (10/11) lalu, CSS menyatakan, bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan kelompok teroris. CSS pun menuduh kelompok tersebut sebagai faktor destabilisasi di kawasan. Ikhwanul Muslimin telah mengecam keputusan dan pernyataan CSS. Mereka menyebut kerap menjadi korban kekerasan dan rezim diktator.
Israel dinilai melihat keputusan CSS sebagai peluang untuk semakin mengambil tindakan keras terhadap Hamas di Jalur Gaza. Hamas memang mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin.
Israel telah tiga kali melancarkan serangan militer besar terhadap Hamas, yakni pada 2008, 2012, dan 2014. Hingga kini, Negara Zionis masih memberlakukan blokade ketat di Jalur Gaza.