REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sekian hari pertempuran berlangsung dan pengepungan tak pernah berhenti, peperangan Khaibar tak kunjung menghasilkan apa-apa. Sampai pada suatu hari, Rasulullah bersabda: "Aku pasti akan memberikan panji-panji ini kepada seseorang yang Allah akan menaklukkan musuh dengan tangannya, dia mencintai Allah dan rasul-Nya, demikian pula Allah dan rasul-Nya juga mencintainya."
Maka semalam suntuk setelah Rasulullah mengatakan itu, para sahabat ramai berbicara tentang sabda Rasulullah itu. Siapakah kiranya di antara mereka yang akan mendapatkan panji-panji itu.
Keesokan paginya, para sahabat bergegas menemui Rasulullah sambil berharap bahwa merekalah yang akan menerima panji-panji dari tangan Rasulullah. Tapi saat itu Rasulullah berkata, "Dimanakah Ali bin Abi Thalib?"
Para sahabat kemudian mengabarkan pada Rasulullah bahwa Ali bin Abi Thalib sedang menderita sakit mata. Rasulullah pun meminta sahabat memanggil Ali.
Setelah Ali datang, Rasulullah lalu meludahi mata Ali dan kemudian mendoakan kesembuhan hingga sembuhlah mata Ali seketika itu juga. Rasulullah lalu menyerahkan panji-panji pasukan kepada Ali.
Ternyata persis seperti yang dikatakan Rasulullah, benteng Khaibar akhirnya benar-benar berhasil ditaklukkan pasukan Muslim di tangan Ali bin Abi Thalib sehingga ucapan Rasulullah pun terbukti kebenarannya.
"Rasulullah memang tidak pernah meleset dalam memilih orang. Tak ada seorang sahabat pun yang beliau pilih untuk melakukan sebuah tugas, melainkan sahabat itu pasti berhasil menunaikannya dengan baik," jelas Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.