Selasa 17 Nov 2020 09:35 WIB

Balita Jadi Yatim Piatu, Ayah Ibunya Direnggut Covid-19

Ayah dan ibu Raiden Gonzalez meninggal akibat Covid-19 terpaut hitungan bulan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Balita Raiden Gonzalez diapit ayah ibunya, Adan dan Mariah Gonzalez.
Foto: Rozie Salinas Via NBC
Balita Raiden Gonzalez diapit ayah ibunya, Adan dan Mariah Gonzalez.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raiden Gonzalez akan segera bertambah usia menjadi lima tahun di bulan ini. Akan tetapi, kedua orang tua Raiden tak akan berada di sampingnya di hari spesial itu.

Kedua orang tua Raiden telah meninggal dunia akibat Covid-19. Sang ibu, Mariah, berpulang pada Oktober lalu. Sedangkan sang ayah, Adan, sudah pergi terlebih dahulu meninggal beberapa bulan sebelumnya.

Baca Juga

Saat ini, Raiden dirawat oleh neneknya Rozie Salinas. Rozie mengakan, Raiden sangat merindukan kedua orang tuanya, terutama ibunya, karena dia seorang "anak mama".

"Pagi ini dia berkata kepada saya bahwa dia berharap ibunya kembali dan dia hanya ingin ibunya kembali," ujar Rozie, seperti dilansir NBC News.

Mendapatkan pernyataan seperti itu, Rozie berusaha membantu Raiden untuk memahami situasi saat ini. Rozie berkata kepada Raiden bahwa kedua orang tuanya kini telah menjadi malaikat yang selalu melihat dan melindungi Raiden dan juga Rozie.

Meski keduanya masih dalam masa berkabung, Rozie ingin membuat hari ulang tahun Raiden yang jatuh pada 28 November penuh dengan keceriaan. Namun, karena saat ini pandemi masih berlangsung, Rozie dan saudara perempuannya memiliki ide unik untuk merayakan ulang tahun Raiden. Ulang tahun Raiden akan dirayakan dengan konsep drive by di mana para tamu hanya akan berkunjung sambil tetap berada di dalam kendaraan mereka.

Kisah Raiden yang kehilangan kedua orang tuanya karena Covid-19 ini tampaknya menyentuh hati banyak orang. Rozie mengatakan, ada banyak perkumpulan atau klub kendaraan yang akan datang untuk meramaikan hari ulang tahun Raiden.

"Ada beberapa perkumpulan truk, pesepeda, perkumpulan Mustang, mobil-mobil klasik, perkumpulan Jepp, ditambah pemadam kebakaran. Akan sangat banyak yang hadir," kata Rozie.

Kisah tragis Raiden bermula ketika rekan ayah Raiden terdiagnosis positif Covid-19. Saat itu sang ayah, Adan, masih bekerja sebagai pengemudi truk. Beberapa hari setelahnya, pada 3 Juni, Adan juga terdiagnosis positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.

"Petugas kesehatan berkata kepada keluarga bahwa dia merupakan salah satu dari dua pasien yang kondisi sakitnya paling berat di rumah sakit," kenang Rozie.

Adan menutup usia pada 26 Juni. Saat itu, Adan berusia 33 tahun. Sang ibu, Mariah, tiba-tiba mulai merasa sakit pada 5 Oktober. Hanya beberapa jam setelah itu, Mariah dinyatakan meninggal dunia. Beberapa hari setelahnya, Rozie menerima telepon dari pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa Mariah positif terkena Covid-19.

Mariah meninggal dunia di umur 29 tahun. Saat itu dia masih bekerja sebagai seorang guru. Rozie mengatakan Mariah sewaktu masih hidup ingin membuat upacara peringatan kematian Adan. Akan tetapi, rencana tersebut tidak sempat terwujud.

Terlepas dari situasi penuh duka ini, Rozie mengatakan, keberadaan Raiden menjadi motivasi baginya untuk terus melanjutkan hidup. Situasi saat ini memang bukan hal yang mudah, akan tetapi Raiden kini menjadi sumber semangat Rozie untuk terus bergerak maju.

"Dia terus mendorong saya maju, dengan terus mengingatkan saya seberapa besar dia mencintai saya. Dia selalu berterima kasih kepada saya karena telah merawatnya," ujar Rozie.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement