REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Belarusia melanjutkan kembali operasional di pembangkit listrik tenaga nuklir baru, yang diresmikan awal bulan ini oleh Presiden Alexander Lukashenko, setelah berhasil mengganti beberapa peralatan di dalamnya. Demikian keterangan menurut Kementerian Energi pada Kamis.
Pembangkit tersebut sudah disambungkan ulang ke sumber daya usai penggantian pada sejumlah trafo dan peralatan pengujian daya termal (testing thermal power equipment), kata Kementerian Energi. "Reaktor di unit daya pertama saat ini bekerja sebanyak 40 persen kapasitas normalnya," tulis Kementerian Energi dalam sebuah keterangan.
Pembangkit listrik tenaga nuklir yang dibangun oleh perusahaan negara Rusia, Rosatom, dan didanai oleh Moskow melalui pinjaman 10 miliar dolar AS (setara Rp 142,3 triliun) itu sempat ditentang oleh Lithuania, yang ibu kotanya, Vilnius, hanya berjarak 50 kilometer dari lokasi pembangkit di dekat kota Astravets, wilayah Hrodno.
Produksi di pembangkit tersebut sempat pula dihentikan selama beberapa hari setelah pembukaan. Pihak Kementerian Energi yang menyebut harus dilakukan penggantian pada peralatan elektrik di dalam pembangkit.
Operator sumber daya di Lithuania, Litgrid, yang terletak 20 kilometer dari pembangkit milik Belarus, menyebut pihaknya mendeteksi penghentian produksi di sana pada 8 November 2020 pukul 10.00 GMT. Litgrid mengatakan produksi pembangkit Belarus itu ditingkatkan hingga 400 megawatt pada hari peresmiannya.