REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Quds Press melaporkan sebuah organisasi Yahudi Israel telah mengirim surat kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Mohammad Bin Zayed memintanya untuk mengakui hak Yahudi beribadah di Masjid Al-Aqsa
Surat itu ditandatangani sejumlah kelompok Yahudi, termasuk Forum Timur Tengah-Israel. "Mungkin inilah saatnya untuk menjalankan iman kedua belah pihak. Dengan mengizinkan orang Yahudi dan Muslim untuk berdoa di Temple Mount (Masjid Al-Aqsa) secara harmonis dan setuju, tanpa menginjak-injak hak dan kebebasan satu sama lain," tulis kelompok tersebut dilansir dari laman Middle East Monitor pada Jumat (20/11).
"Kami menyarankan Anda bergabung dengan para pemimpin Israel untuk mengunjungi tempat itu dan berdoa untuk keberhasilan perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan itu untuk semua," lanjut mereka.
Dalam surat tersebut, mereka menyarankan bahwa kunjungan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mungkin juga Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bisa menjadi bersejarah. Selanjutnya akan menghancurkan paradigma dan mengarah ke era baru perdamaian dan kesetaraan.
Sementara itu, para penandatangan menulis bahwa mereka sangat menghargai pentingnya pernyataan UEA bahwa orang Yahudi memiliki akar yang dalam di wilayah tersebut. Ini merupakan pernyataan sangat signifikan, yang merupakan inisiatif penting bagi kesucian Temple Mount untuk keduanya.
"Perjanjian perdamaian adalah kesempatan untuk mematahkan paradigma lama yang telah dibangun karena kelemahan," kata Direktur Eksekutif Forum Timur Tengah-Israel, Neve Daromi.
"Karena kami di Israel mengakui hak umat Islam untuk berdoa di tempat suci bagi mereka, maka kami berharap akan ada pengakuan Muslim atas hak orang Yahudi yang akan dapat menjalankan afiliasi keagamaan mereka dengan Temple Mount atau Bukit Bait Suci (al-Haram as-Syarif)," lanjut Daromi.
Di samping itu, Kelompok Yahudi menyatakan bahwa mereka belum menerima balasan surat yang telah disampaikan.