Jumat 20 Nov 2020 16:07 WIB

Sambangi Markas FPI di Petamburan, TNI Cabuti Baliho HRS

Warga berusaha mempertahankan baliho.

Kericuhan terjadi saat personel TNI menurunkan baliho HRS di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11).
Foto: Dok. Republika
Kericuhan terjadi saat personel TNI menurunkan baliho HRS di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota TNI dan polisi mendatangi Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (20/11). Mereka menurunkan sejumlah baliho di depan markas pusat Front Pembela Islam (FPI).

Tindakan yang dilakukan tentara ini mendapat perlawanan dari warga sekitar.

Sebagian berusaha menahan agar baliho utama bertuliskan 'Revolusi Akhlak' dengan gambar Habib Rizieq Shihab (HRS) dan beberapa tokoh ulama itu tak diturunkan.

Sebagian warga lainnya berusaha memanggil anggota FPI yang ada di dalam gang tempat markas FPI berada. Tidak lama kemudian, sejumlah orang berseragam loreng putih-abu keluar dari gang menuju tempat baliho diturunkan. Setelah itu, terjadi cekcok antara kedua pihak. Namun, personel TNI tetap menurunkan baliho. 

Melihat hal itu, warga sekitar semakin ramai dan berusaha merebut kembali baliho yang telah diturunkan. Namun, TNI telah mengamankan baliho tersebut ke dalam kendaraan dinas mereka. 

Warga dan orang-orang berseragam loreng putih-abu tidak tinggal diam. Mereka mengejar kendaraan yang membawa baliho. Kendaraan itu sempat berhenti karena para warga menghalangi jalan. Akan tetapi itu berlangsung lama. Kendaraan tersebut kembali melanjutkan perjalanannya.

Salah satu warga menyayangkan sikap tentara yang menurunkan baliho HRS di jalan tersebut. Menurut warga, baliho itu tidak mengganggu ketertiban umum. 

"Kami mencintai Habib Rizieq, Habib tidak pernah mengajarkan kami untuk berbuat Munkar justru baliho yang dicabut itu berisikan pesan untuk berbuat kebaikan seperti ajakan ikut majelis taklim, maulidan. Mudah-mudahan nanti komunikasi lebih dikedepankan daripada tindakan seperti ini," ujar salah satu warga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement