REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Dua pejabat pemerintah Yaman pada Jumat (19/11) menuduh Uni Emirat Arab (UEA) menyediakan drone kepada Dewan Transisi Selatan (STC), sebuah kelompok separatis di selatan negara itu.
"Tentara (Yaman) menjatuhkan drone STC dan meraih kemajuan di medan pertempuran," kata Mukhtar al-Rahbi, penasihat menteri informasi, di Twitter.
Dia menambahkan bahwa drone itu berada di tangan para pejuang STC dari UEA dan digunakan untuk "menargetkan tentara dan rakyat Yaman seperti yang mereka lakukan di Libya".
Wakil Menteri Informasi Mohammad Qizan juga mengkonfirmasi jatuhnya drone di provinsi Abyan. UEA dan STC belum mengomentari tuduhan dari dua pejabat Yaman itu.
Selama beberapa hari terakhir, bentrokan terjadi antara tentara Yaman dan separatis STC di Abyan, setelah jeda gencatan senjata dalam perjanjian pembagian kekuasaan yang diputuskan di Riyadh. Yaman dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa.
Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali kemenangan teritorial Houthi. Puluhan ribu orang Yaman, termasuk warga sipil, tewas dalam konflik tersebut, yang telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan.