Ahad 22 Nov 2020 17:04 WIB

KPU Sukabumi Gencarkan Simulasi Pencoblosan Pilkada

Hasil simulasi ini akan menjadi bahan KPU untuk evaluasi ke depannya.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman dan Pjs Bupati Sukabumi R Gani Muhamad meninjau simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kecamatan Caringin, Sabtu (21/11)
Foto: istimewa
Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman dan Pjs Bupati Sukabumi R Gani Muhamad meninjau simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kecamatan Caringin, Sabtu (21/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi mulai bersiap menghadapi pelaksanaan pilkada serentak yang makin mendekat pada 9 Desember 2020 mendatang. Caranya dengan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yanh ketat dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Hal ini misalnya digelar di Kampung Tugu, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (21/11) lalu. Momen ini langsung ditinjau oleh Pjs Bupati Sukabumi R Gani Muhamad.

"Simulasi ini untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pilkada dengan penerapan protokol kesehatan," ujar Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Ferry Gustaman, Ahad (22/11). Contohnya dari mulai kedatangan pemilih dilakukan pengecekan suhu tubuh, hingga selesai memilih dan memakai masker serta menjaga jarak.

Menurut Ferry, proses pemungutan suara kali ini relatif berbeda akibat adanya Covid-19. Sehingga terdapat prosedur tambahan berupa penerapan protokol kesehatan di lokasi TPS.

Ferry mengungkapkan, simuasi pemungutan dan penghitungan suara ini dilakukan secara serentak se-Indonesia. Simulasi ini untuk memantau dan memastikan prosedur pencoblosan di TPS bisa sesuai khususnya dari segi protokol kesehatan. "Di setiap TPS di masa pandemi ini, ada garis pembatas untuk menjaga jarak," kata Ferry. Sehingga jangan sampai ada kerumunan, termasuk disediakan tempat mencuci tangan.

Bahkan kata Ferry, para petugas pun memakai alat pelindung diri (APD). Sementara pemilih diwajibkan memakai masker. Dalam pelaksanannya nanti pun akan menerapkan protokol kesehatan sesuai gambaran saat ini.

Pjs Bupati Sukabumi R Gani Muhamad menerangkan, kegiatan simulasi ini menjadi ajang latihan bagi KPU dan para pemilih. " Nantinya petugas dan warga bisa mempersiapkan diri saat pencoblosan di 9 Desember mendatang," katanya.

Gani mengatakan, pada saatnya nanti dilakukan pemeriksaan sarana prasarana serta kelengkapan APD karena semuanya harus terbiasa menggunakan sarana tersebut. Hasil simulasi ini akan menjadi bahan KPU untuk evaluasi ke depannya.

Harapannya ungkap Gani, setiap ada kekurangan bisa segera disempurnakan." Semoga lewat simulasi ini, pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan surat suara nanti, bisa berjalan lancar dan kondusif," imbuh dia.n riga nurul iman

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement