REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, terkait libur panjang akhir tahun ini, ia terus melakukan langkah antisipatif yang melibatkan lintas kementerian/lembaga (K/L). Saat ini, diskusi tentang hal tersebut masih berjalan dan tentunya mempertimbangkan analisis data serta data saintifik pendukung lainnya.
"Kami terus diskusikan terkait libur panjang akhir tahun ini dengan kementerian dan lembaga. Keputusan ini, layaknya upaya pengendalian gas dan rem. Sehingga harus hati-hati, tetapi harus tanggap merespons keadaan yang ada," katanya saat dihubungi Republika, Senin (23/11).
Kemudian, ia melanjutkan, jika nanti sudah ada keputusan akhir tentang libur panjang akhir tahun, pihaknya akan segera memberitahukan kepada masyarakat. "Jika sudah final keputusannya, kami akan segera sampaikan kepada publik," kata dia.
Sebelumnya, diketahui, Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menyambut baik pernyataan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito terkait kemungkinan tidak diadakannya libur panjang Natal dan Tahun Baru 2020. Menurutnya, libur panjang terbukti membuat angka penularan Covid-19 bertambah.
"Karena sudah terbukti pascaliburan panjang yang lalu angka positif naik lagi," kata Mufida kepada Republika, Senin (23/11).
Menurutnya, pemerintah saat ini belum siap mengantisipasi potensi penularan saat liburan panjang di pusat-pusat keramaian dan wisata. Belum lagi, rencana pemerintah yang akan membuka kembali kegiatan tatap muka pada Januari 2021.
"Harus ketat dan siap supporting sistem, fasilitas, pengawasan, dan sistem yankes semuanya wajib ditingkatkan. Jangan korbankan anak-anak bangsa, generasi bangsa masa depan," ujarnya.