Selasa 24 Nov 2020 14:37 WIB

Dede Yusuf: Pariwisata Perlu Terobosan Bangkit dari Pandemi

Pemberian motivasi penerapan prokes pada pelaku usaha penting dilakukan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memajukan dan mengembangkan dunia usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini, perlu terobosan sekaligus pemahaman baru, yang perlu diterapkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi ada beberapa hal pemahaman baru yang patut dilakukan dan dikuasai oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini. Karena, para pelaku saat ini mengalami penurunan motivasi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Dalam situasi saat ini (Pandemi Covid-19) motivasi kuat sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk mengembalikan rasa percaya diri," ujar Dede usai menggelar kegiatan Bimtek Kemenparekraf di Bandung akhir pekan ini.

Menurut Dede, pemberian motivasi serta pemahaman terhadap penerapan Protokol Kesehatan kepada para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif penting dilakukan. Hal itu bertujuan agar para pelaku usaha ekonomi kreatif tersebut mampu bertahan meski dalam situasi pandemi.

"Kita berupaya untuk mengembalikan roda perekonomian yang terganggu. Untuk itu penguasaan Protokol Kesehatan juga harus dimiliki," katanya.

Namun, kata Dede, pemerintah harus berperan aktif dalam menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat pada para pelaku usaha ekonomi kreatif agar tetap semangat.

"Sepanjang saya melakukan berbagai pelatihan, yang kurang itu motivasi bagi pelaku usaha. Disini pemerintah belum optimal dalam memberikan motivasi, karena selama ini yang dilibatkan selalu pejabat teknis," papar Dede.

Dede mengatakan, sudah seharusnya para pelaku-pelaku usaha UKM yang dalam periode satu tahun ini mencapai keberhasilan, dilibatkan dalam hal penyampaian tips dan trik bagi pelaku usaha lainnya.

Dede Yusuf juga menyoroti situasi dan kondisi pandemi di Kawasan Kabupaten Bandung saat ini, yang masuk kategori tinggi penularan. Namun hal itu merupakan tugas Pemerintah untuk melakukan serangkaian penjagaan, yang diikuti oleh penerapan kebiasaan baru.

"Untuk melakukan kebiasaan baru, maka kita harus melakukan perubahan seperti adaptasi, menguasai teknologi serta menerapkan konsep-konsep baru dalam semua hal, termasuk perdagangan, pariwisata juga pendidikan." paparnya.

Kondisi tersebut, kata dia, bergantung pada temuan dan imunitas tubuh seseorang. Serta, tugas pemerintah untuk melakukan penjagaan. 

"Jadi kalau tadi dikatakan zona merah, bukan berarti harus stop aktifitas, melainkan harus semakin waspada," katanya.

Bentuk waspadanya, kata dia, dengan penerapan prokes tadi seperti 3M, yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement