REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri mengingatkan jelang pembukaan sekolah tatap muka langsung berdasarkan SKB 4 Menteri supaya pemerintah dapat memberikan pemahaman yang sama kepada siswa, orang tua dan komite sekolah. Pemahaman yang dimaksudkan Defriman yakni penerapan sekolah tidak akan sama lagi dengan kondisi saat sebelum pandemi Covid-19 belum ada.
"Kita harus memberikan penjelasan dan pemahaman kepada orang tua murid, kepada peserta didik mengenai pembukaan sekolah dengan kondisi pandemi. Jangan beranggapan ini akan sama dengan sebelumnya atau menganggap pandemi berakhir," kata Defriman kepada Republika, Jumat (27/11).
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand itu menyebut seluruh sekolah harus menyiapkan segala fasilitas penunjang protokol kesehatan. Dan yang paling perlu dikontrol menurut Defriman adalah peserta didik yang masih kategori anak-anak.
Karena edukasi protokol kesehatan kepada anak-anak harus lebih intens dan dengan cara khusus. Anak-anak lebih sulit untuk diberikan pemahaman dan kesadaran menjaga kesehatan.
Defriman mencatat ada kebiasaan dan psikologis anak yang harus perlu diperhatikan dalam SOP protokol kesehatan. Yakni kebiasaan bersalaman, saling bertukar peralatan sekolah termasuk masker dan faceshield dan situasi tak terduga saat jam istirahat.
"Saat mereka jajan dan bermain sesama sebaya, itu akakn sangat rentan. Perlu ada kebijakan agar setiap anak-anak membawa bekal saja dari rumah," ujar Defriman.