Ahad 29 Nov 2020 10:00 WIB

Warga Iran Protes Bakar Bendera Israel dan AS

Warga Iran bakar bendera Israel dan AS kecam tewasnya ilmuwan nuklir

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Ilmuwan kenamaan Iran, Mohsen Fakhrizadeh
Foto: EPA
Ilmuwan kenamaan Iran, Mohsen Fakhrizadeh

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Mahasiswa di ibu kota Iran, Teheran, membakar bendera Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh, Sabtu (28/11) waktu setempat. Iran menuduh Israel sebagai otak pembunuhan ilmuwan nuklir berusia 63 tahun itu.

Dilansir laman Time of Israel, para mahasiswa yang berdemonstrasi di luar kementerian luar negeri Iran itu juga membakar foto Presiden AS Donald Trump dan Presiden terpilih Joe Biden. Kantor berita Prancis mengidentifikasi para siswa sebagai anggota Basij, unit paramiliter Korps Pengawal Revolusi Islam. Fakhrizadeh adalah seorang perwira senior di IRGC.

Baca Juga

Protes skala kecil juga dilaporkan di kota Masyhad dan Qom. Kantor berita semi-resmi ISNA menunjukkan foto-foto para demonstran yang juga membakar bendera Israel dan AS. Sebuah kelompok mahasiswa garis keras mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar para pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dikeluarkan dari negara itu. Mereka mengecam IAEA sebagai mata-mata.

Persatuan Perkumpulan Mahasiswa Islam juga dilaporkan menyerukan untuk memboikot negosiasi dengan kekuatan Barat sampai mereka yang berada di belakang serangan terhadap ilmuwan Iran diadili. Mereka menuntut tanggapan militer atas pembunuhan Fakhrizadeh dan Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds IRGC yang terbunuh di serangan drone AS pada Januari.