Senin 30 Nov 2020 07:36 WIB

Menhub Tinjau Proyek Jalur Dwiganda Manggarai-Cikarang

Usai dari Stasiun Manggarai, Budi mengunjungi proyek LRT Jabodebek di Dukuh Atas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan longspan atau jembatan bentang panjang lintasan LRT Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan longspan atau jembatan bentang panjang lintasan LRT Jabodebek di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan infrastruktur di sektor perkeretaapian, yaitu double double track (DDT) atau jalur dwiganda kereta Manggarai–Cikarang dan light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) semakin mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta dan sekitarnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kedua proyek tersebut di Jakarta pada Ahad (29/11). Ikut peninjauan tersebut, yaitu Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti.

“Kami ingin mencari suatu bentuk yang terbaik untuk mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta. Kita harapkan dengan selesainya kedua proyek tersebut, kedepannya integrasi antarmoda di Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik dan lengkap,” jelas Budi dalam keterangan tertulis.

Saat meninjau proyek DDT KA Manggarai-Cikarang, Budi mengatakan, Manggarai bakal menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek karena semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai.

“Oleh karena itu kita siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor, Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk. Kita harapkan DDT Manggarai–Cikarang bisa selesai semuanya pada tahun 2022,” ucap Budi.

Dia menuturkan, progres pembangunan proyek DDT KA Manggarai-Cikarang sudah berjalan cukup baik. Budi pun meminta dilakukan percepatan pembangunan, misalnya terkait pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan bus rapid transit (BRT), seperti Transjakarta.

Saat ini, menurut Budi, Kemenhub sedang menyelesaikan proyek pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai sampai dengan Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap. Pertama  pembangunan Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur kereta elevated mainland Manggarai-Jatinegara. Kedua, gedung dan skybridge atau jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Manggarai.

Usai meninjau proyek DDT di Stasiun Manggarai, Budi melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KRL menuju ke proyek pembangunan LRT Jabodebek di Dukuh Atas, Jakarta Selatan. Menurut Budi, Dukuh Atas merupakan area yang banyak bersinggungan dengan simpul-simpul transportasi seperti Stasiun KRL, Stasiun KA Bandara, Stasiun LRT, dan Stasiun MRT.

“Jadi misalnya penumpang dari Bekasi atau Bogor ketika turun di Dukuh Atas, dapat dengan mudah berpindah menggunakan kereta bandara. Kami berkomitmen membuat titik hub atau TOD di Dukuh Atas ini menjadi lebih baik,” tutur Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement