REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Venezuela memuji ASEAN atas kemampuannya yang berdampak nyata bagi masyarakat. Venezuela berharap dapat membuka aliansi dengan blok beranggotakan 10 negara itu.
Menteri Tenaga Rakyat untuk Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menyebut pada awal tahun ini telah secara resmi meminta menjadi anggota Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN. Ia memandang hal itu merupakan langkah penting menuju hubungan lebih produktif dengan ASEAN.
"Meskipun ada blokade oleh pemerintah Amerika Serikat, Venezuela telah membuka aliansi dengan negara-negara seperti China, Rusia, Turki, dan India. Kami juga ingin membuka aliansi dengan ASEAN," kata Arreaza dilansir dari kantor berita Bernama pada Senin (30/11).
Selama konferensi ASEAN ketiga tahun ini, perwakilan negara-negara ASEAN juga menyanjung Venezuela. Pemerintah Venezuela meratifikasi komitmen untuk memperdalam kerja sama dengan ASEAN. Kegiatan difokuskan pada kerjasama memajukan pembangunan pascaCovid-19.
"Ada tiga negara anggota ASEAN yang terakreditasi di Venezuela yakni Vietnam, Indonesia, dan Malaysia," ujar Arreaza.
Wakil Sekretaris Jenderal Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN, Hoang Anh Tuan, mengatakan konferensi tersebut berfungsi sebagai platform bagi kedua belah pihak (ASEAN dan Venezuela) untuk memperdalam hubungan dan bertukar pandangan tentang kemungkinan bidang kolaborasi. Dia mengapresiasi upaya Venezuela mempromosikan kerja sama dengan ASEAN.
"Jika ada pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi Covid-19 ini, itu adalah pentingnya kerja sama internasional di dunia yang saling terhubung, di mana tidak ada negara yang dapat menangani krisis ini sendiri," ucap Hoang Anh.
Hoang Anh menekankan mengatasi pandemi beserta dampak sosial ekonominya butuh solidaritas tak hanya di dalam negeri tapi termasuk dengan komunitas internasional. "Itulah sebabnya kolaborasi ASEAN dengan mitra eksternal, termasuk Venezuela, menjadi lebih relevan dan relevan dari sebelumnya," sebut Hoang Anh.