Rabu 02 Dec 2020 22:46 WIB

Penularan Covid-19 di Sulut Telah Lebihi 7.000 Kasus

Penularan di Sulut capai 7.000 kasus setelah bertambah 104 orang Rabu (2/12)

Polisi mengikuti tes cepat di Polda Sulut, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/11/2020). Sebanyak 770 Personel pengamanan Pilkada Polda Sulawesi Utara yang akan bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjalani tes cepat sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ADWIT B PRAMONO/ANTARA
Polisi mengikuti tes cepat di Polda Sulut, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/11/2020). Sebanyak 770 Personel pengamanan Pilkada Polda Sulawesi Utara yang akan bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjalani tes cepat sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Penularan COVID-19 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah melebihi angka 7.000 kasus setelah bertambah sebanyak 104 kasus baru pada Rabu (2/12).

"Bila diakumulasi, jumlah COVID-19 sejak bulan Maret telah mencapai angka 7.066 kasus," ujar Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel di Manado. Kota Manado kembali menjadi daerah dengan penularan terbanyak, yakni bertambah 27 kasus.

Baca Juga

Kota Tomohon menjadi kedua terbanyak dengan 18 kasus, Kabupaten Minahasa (15 kasus), dan Kota Kotamobagu (13 kasus).

Selanjutnya, Kabupaten Minahasa Utara (sembilan kasus), Bolaang Mongondow Selatan (lima kasus), Kota Bitung (empat kasus), Minahasa Selatan dan Kepulauan Sangihe masing-masing tiga kasus, Kepulauan Sitaro (dua kasus) serta Bolaang Mongondow Timur dan Kepulauan Talaud masing-masing satu kasus.

Satgas juga mencatat, provinsi dengan populasi penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu juga terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 27 orang.

Total pasien sembuh saat ini telah mencapai 5.484 orang atau sebanyak 77,61 persen.

Kabupaten Minahasa terbanyak kasus sembuh (13 kasus), Kota Tomohon (empat kasus), Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kota Manado masing-masing tiga kasus, sisanya Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Utara masing-masing dua kasus.

Akumulasi kasus meninggal juga dilaporkan mencapai 247 orang atau sebanyak 3,49 persen setelah ketambahan dua kasus."Pasien aktif tercatat sebanyak 1.335 orang atau sebesar 18,9 persen. Kami berharap warga terus mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik maupun jarak sosial," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement