REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tuduhan plagiat terhadap musisi kerap terjadi ketika lagu yang diciptakan dianggap mirip dengan karya musisi lain. Untuk mencegah itu, layanan musik streaming Spotify telah menciptakan fitur baru untuk mencegah plagiarisme.
Fitur dengan teknologi artificial intelligence (AI) terbaru itu diciptakan guna mendeteksi tindakan plagiarisme materi musik. Melalui teknologi ini musisi dapat memeriksa ulang apakah karya mereka mirip dengan lagu yang sudah pernah dibuat sebelumnya.
Alat yang dinamai sebagai “Plagiarism Risk Detector And Interface” tersebut sedang diajukan hak patennya oleh Spotify. Fitur itu dapat mengirimkan lembar musik utama musisi ke dalam sistem yang kemudian akan diperiksa ulang untuk memeriksa ada kesamaan atau tidak.
“Alat semacam ini akan memungkinkan musisi untuk menghasilkan lembar prospek lebih cepat dan percaya diri setelah mendeteksi apakah ada aspek dari karya yang memiliki kemungkinan dianggap plagiaristik,” demikian pernyataan Spotify dalam pengajuan patennya seperti dilansir dari laman The Line of Best Fit pada Kamis (3/12).
Perusahaan mengungkapkan bahwa fitur ini akan lebih intuitif dan tepat sasaran dibanding dengan teknologi lain. Sejauh ini, belum ada kepastian kapan fitur terbaru ini akan dirilis dan digunakan oleh para musisi.