Jumat 04 Dec 2020 11:07 WIB

Rupiah Menguat di Tengah Optimisme Vaksin

Rupiah secara fundamental masih undervalue di bawah Rp 15.000 dan berpotensi menguat.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (4/12) pagi bergerak menguat seiring turunnya data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Pada pukul 10.07 WIB, rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.137 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.140 per dolar AS.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (4/12) pagi bergerak menguat seiring turunnya data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Pada pukul 10.07 WIB, rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.137 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.140 per dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (4/12) pagi bergerak menguat seiring turunnya data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Pada pukul 10.07 WIB, rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.137 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.140 per dolar AS.

"Rupiah secara fundamental masih undervalue di bawah Rp 15.000 dan berpotensi sampai akhir tahun masih akan menguat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Ketua Dewan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell berkonsultasi tentang bantuan Covid-19. Partai Republik telah mendorong bantuan lebih rendah 500 miliar dolar yang ditolak Demokrat karena terlalu kecil untuk mengatasi pandemi yang mengamuk.

Investor telah menjual mata uang safe haven dolar AS ketika selera terhadap mata uang berisiko meningkat di tengah optimisme tentang vaksin Covid-19, sehari setelah Inggris menyetujui vaksin Pfizer Inc. 

Dolar AS juga tertekan oleh data AS yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 75.000 ke penyesuaian secara musiman 712.000 untuk pekan yang berakhir 28 November. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 775.000 klaim.

Meskipun ketegangan antara Amerika Serikat dan China menimbulkan risiko penurunan, pasar global mengharapkan peningkatan hubungan perdagangan di bawah pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Sementara itu bank sentral Eropa mengatakan akan memberikan stimulus lebih lanjut untuk membantu zona euro ketika bertemu pada 10 Desember. Pelaku pasar akan memperhatikan setiap komentar tentang kekuatan euro.

Ibrahim memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.110 per dolar AS hingga Rp 14.180 per dolar AS. Pada Kamis (3/12) lalu rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 14.140 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.125 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement