REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah, S.Kp, SH, M.Kep, MH menyatakan sekitar 75 persen perawat meninggal akibat Covid-19 umumnya bertugas di kamar rawat inap. Kemungkinan perawat tertular dari pasien sebelum hasil tes usap pasien keluar dari laboratorium atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
Dia menyadari para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 dan hasil tes usap yang harus diperiksa.
“Oleh karena itu, kami juga berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas perlengkapan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih cepat untuk mengurangi angka penularan di fasilitas kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin untuk para tenaga kesehatan,” ujar Harif.
Sebelumnya Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan data terbaru tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Total, per Sabtu (5/12), sebanyak 342 tenaga medis wafat dari Maret sampai Desember yang terdiri dari 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), 89 dokter spesialis (7 guru besar), serta dua residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah provinsi dan 85 IDI cabang kota atau kabupaten.
Berdasarkan data provinsi, paling banyak berasal dari Jawa Timur dengan total 39 dokter meninggal, 2 dokter gigi, dan 36 perawat.