REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyebut ada pratik ketidakadilan dalam pemeriksaan Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh Polri. Pengamat menilai, tidak aneh jika Gatot ikut membela HRS.
"Saya menganalisa, Gatot sedang mencari arus dukungan kelompok Rizieq. Sebab hanya kelompok itu yang bisa dia garap secara politik, karena lebih terorganisir ketimbang kelompok lainnya," kata pengamat politik Maksimus Ramses Lalengkoe dalam keterangan, Sabtu (05/12).
Pendapat serupa disampaikan pengamat politik Ujang Komarudin. Menurutnya bukan hal aneh jika Gatot membela mati-matian Rizieq Shihab. Dia mengatakan, keduanya memiliki garis yang sama yaitu menjadi oposisi terhadap pemerintah.
Ujang mengatakan, tidak hanya sama dalam konteks mengkritisi pemerintah, langkah perjuangan Gatot dan Rizieq juga memiliki kesamaan. Yaitu ingin meluruskan pemerintah jika dinilai salah jalan.
"Jadi pada intinya, Gatot juga butuh HRS (Rizieq Shihab) dan massanya. Jika Gatot maju jadi capres atau cawapres, maka dia membutuhkan HRS. Jadi HRS bisa menjadi teman dan aset bagi Gatot," katanya.
Baru-baru ini, Gatot tampil dalam acara Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh yang disiarkan Front TV. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan masih ada praktik ketidakadilan dalam pemeriksaan Rizieq Shihab oleh Kepolisian terkait kasus kerumunan di Petamburan.
"Apa yang terjadi belakangan ini tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab maka semua yang kumpulan-kumpulan, periksa semuanya," kata Gatot.