REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada Jumat (4/12) bahwa dirinya berharap Prancis segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron.
Erdogan menilai Marcon hanya akan menjadi beban bagi Prancis yang sedang melalui masa-masa berbahaya.
Hubungan antara Turki dan Prancis masih sangat tegang dalam beberapa bulan terakhir. Perbedaan kebijakan di Suriah dan penerbitan karikatur tentang Nabi Muhammad (SAW) di Prancis menjadi salah satu sumber ketegangan berkepanjangan.
“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya,” kata Erdogan kepada wartawan, merujuk pada protes yang dilakukan di kota-kota Prancis.