REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suntikan jarum saat pemberian vaksin dapat memberikan rasa sakit yang cukup menyengat. Rasa sakit ini ternyata bisa berkurang dengan tersenyum saat vaksin diberikan.
Senyuman yang dimaksud adalah senyum yang membuat ujung bibir tertarik ke atas dan sekitar mata tampak berkerut. Dengan tersenyum seperti ini saat vaksin diberikan, rasa sakit akibat suntikan dapat menurun hingga 40 persen.
Selain rasa sakit yang berkurang, cara ini juga dapat memperlambat denyut jantung. Dengan begitu, tersenyum saat vaksin disuntikkan juga bisa mencegah terjadinya respons fisiologis akibat stres terkait jarum suntik.
Uniknya, meringis juga dapat memberikan efek yang sama seperti tersenyum saat disuntik. Akan tetapi, efek ini tak bisa dirasakan bila seseorang memasang wajah datar saat disuntikkan vaksin.
Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari University of California. Tim peneliti mengungkapkan, orang-orang cenderung membuat ekspresi wajah yang mirip ketika dihadapkan pada kesulitan dan kesenangan. Ekspresi ini melibatkan aktivasi otot mata, mengangkat pipi, dan memperlihatkan gigi.
"Kami menemukan, gerakan-gerakan ini berlawanan dengan ekspresi netral, bermanfaat dalam menurunkan perasaan tidak nyaman dan stres," ujar peneliti dan profesor di bidang ilmu psikologi Sarah Pressman, seperti dilansir WebMD, Senin (7/12).
Studi ini melibatkan 231 orang di mana mereka menerima suntikan cairan saline dengan menggunakan jarum suntik 25G. Ini merupakan jarum yang umum digunakan untuk memberikan vaksin, seperti vaksin flu.
Para partisipan diminta mengekspresikan senyum yang tulus, senyum palsu, wajah meringis, atau ekspresi netral. Mereka juga diminta untuk melaporkan sebesar apa rasa sakit yang mereka rasakan.
Hasilnya, partisipan yang menunjukkan senyum tulus atau meringis melaporkan rasa sakit yang lebih rendah. Rasa sakit yang mereka rasakan sekitar setengah kali lebih rendah dibandingkan partisipan yang memasang ekspresi netral.
"Studi kami menunjukan metode yang sederhana, gratis, dan berarti secara klinis untuk membuat rasa sakit akibat suntikan jarum berkurang," ungkap Pressman.
Pressman berharap, temuan ini dapat membantu orang-orang untuk merasa tidak begitu sakit ketika mendapatkan suntikan. Temuan ini mungkin juga bisa membantu orang-orang yang mungkin dalam beberapa waktu ke depan akan mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kami berharap, pemahaman mengenai bagaimana serta kapan senyum dan meringis bisa membantu, akan memberikan strategi penurunan nyeri yang efektif, yang kemudian memberikan pengalaman lebih baik kepada pasien," ujar Pressman.Temuan terbaru ini dipublikasikan secara daring melalui jurnal Emotion.