Senin 07 Dec 2020 15:23 WIB

Vaksin Masuk ke Indonesia, BI Optimistis Ekonomi Membaik

BI turut berkontribusi dengan ikut mendanai pengadaan vaksin Covid-19.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Foto: BI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia akan mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia. Sebab, vaksinasi menjadi satu prasyarat utama untuk perbaikan ekonomi dari sisi domestik.

Perry menjelaskan, episentrum permasalahan yang saat ini dihadapi adalah pandemi Covid-19, baik di skala global ataupun Indonesia. Oleh karena itu, penanganan pandemi menjadi sangat penting.

Baca Juga

"Ada satu kondisi prasyarat (pemulihan ekonomi, red) yakni vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 dan alhamdulillah pemerintah sudah pesan vaksin dan mulai melakukan vaksinasi dalam waktu dekat," tuturnya dalam Webinar Bank Indonesia Bersama Masyarakat, Senin (7/12).

Perry menambahkan, bank sentral turut berkontribusi dengan ikut mendanai pengadaan vaksin Covid-19 melalui berbagi beban dengan pemerintah. Sinergi ini diharapkan dapat terus memperbaiki prospek ekonomi, terutama pada tahun depan, seiring dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin di tengah masyarakat.

"Dengan kondisi prasyarat (vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan), kegiatan ekonomi dan keuangan berangsur membaik dan akan memperbaiki prospek pemulihan ekonomi," ujar Perry.

Selain prasyarat, Perry menambahkan, bank sentral juga melakukan lima kebijakan yang terus disinergikan secara nasional. Baik bersama dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dunia keuangan dan dunia usaha.

Di antara kebijakan itu adalah membuka sektor produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, mempercepat realisasi anggaran APBN 2021 melalui keberlanjutan bantuan sosial dan reformasi struktural, sehingga bisa mendorong investasi.

Kebijakan ketiga, mendorong kredit dan pembiayaan untuk mendukung dunia usaha. Perry menjelaskan, di kebijakan ini, bank sentral bersama pemerintah dan otoritas berupaya mempertemukan antara penawaran kredit oleh perbankan dengan permintaan dari kredit dunia usaha.

Kebijakan berikutnya, terus melanjutkan stimulus dari kebijakan moneter dan makroprudensial yang berada. Terakhir, digitalisasi ekonomi dan keuangan, di mana BI melakukan digitalisasi sistem pembayaran untuk mengakselerasi perkembangan ekonomi dan keuangan digital.

Pada Ahad (6/12) malam, pemerintah telah menerima kedatangan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan, dengan ketibaan vaksin di Tanah Air, pemerintah dapat segera mencegah meluasnya wabah Covid-19 di masyarakat.

"Kita amat bersyukur Alhamdulilah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19," ujar Jokowi melalui keterangan resmi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement