Senin 07 Dec 2020 16:24 WIB

Ratusan Orang Idap Penyakit Misterius di India

Penyakit misterius muncul di Andhra Pradesh saat India menghadapi Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Orang-orang India berjalan melewati grafiti untuk menciptakan kesadaran di antara orang-orang tentang Covid-19 di Bangalore, India, 12 Oktober 2020. Grafiti ini dibuat oleh proyek seni
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Orang-orang India berjalan melewati grafiti untuk menciptakan kesadaran di antara orang-orang tentang Covid-19 di Bangalore, India, 12 Oktober 2020. Grafiti ini dibuat oleh proyek seni

REPUBLIKA.CO.ID, AMARAVATI -- Satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tak dikenal di negara bagian Andhra Pradesh, India Selatan, Ahad (6/12) waktu setempat. Sementara itu, 227 orang dirawat juga karena penyakit misterius tersebut.

Dokter di rumah sakit mengatakan, para pasien memiliki berbagai gejala, mulai dari mual hingga kehilangan kesadaran. Para pejabat pemerintah negara bagian masih menyelidiki penyebab penyakit yang melanda kota Eluru selama akhir pekan lalu itu.

Baca Juga

Munculnya penyakit misterius ini bersamaan ketika India terus berjuang melawan pandemi, dengan beban kasus virus corona tertinggi kedua di dunia. Negara bagian Andhra Pradesh telah menjadi salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak Covid-19. Lebih dari 800 ribu kasus Covid-19 di negara bagian itu, yang memiliki jumlah kasus tertinggi ketiga di India.

Namun Covid-19 tidak menjadi penyebab rawat inap selama akhir pekan ini. Menteri Kesehatan negara bagian, Alla Kali Krishna Srinivas, mengatakan bahwa semua pasien dinyatakan negatif virus corona.

"Orang-orang yang jatuh sakit, terutama anak-anak, tiba-tiba mulai muntah setelah mengeluh mata terbakar. Beberapa dari mereka pingsan atau menderita kejang," kata seorang petugas medis di Rumah Sakit Pemerintah Eluru kepada surat kabar The Indian Express, yang dilansir laman BBC, Senin (7/12).

Para pejabat rumah sakit mengatakan, sekurangnya 70 orang telah dipulangkan, sementara 157 lainnya masih dalam perawatan. Menteri Utama negara bagian, Jagan Mohan Reddy, mengatakan bahwa tim medis khusus sedang dikirim ke Eluru untuk menyelidiki penyebab penyakit tersebut. Reddy juga diharapkan mengunjungi kota untuk bertemu pasien dan keluarga mereka.

Srinivas mengatakan, bahwa sampel darah pasien tidak mengungkapkan bukti infeksi virus. "Kami mengesampingkan pencemaran air atau polusi udara sebagai penyebabnya setelah petugas mengunjungi daerah-daerah di mana warga jatuh sakit," katanya. "Ini adalah penyakit misterius dan hanya analisis laboratorium yang akan mengungkapkan apa itu," ujarnya menambahkan.

Namun demikian, pihak oposisi Telugu Desam Party telah menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut. Dia bersikeras bahwa kontaminasi adalah penyebab penyakit misterius tersebut.

Pemimpin Partai Telugu Desam Nara Chandrababu Naidu mengatakan di Twitter bahwa Insiden #Eluru hanyalah puncak gunung es. "Kelalaian Pemerintah & kemerosotan layanan kesehatan di AP (Andhra Pradesh) terlihat hari ini. Sungguh memalukan bagi Pemerintah mana pun jika tidak bisa menyediakan kebutuhan dasar seperti air minum yang aman & bersih untuk rakyat kita," cicitnya di utas Twitter terverifikasinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement