jatimnow.com - Dokter Gigi (drg) David Andreasmito kaget saat dirinya diisukan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). David menilai isu tersebut merupakan fitnah yang sangat keji.
"Saya meyakini bahwa ulah ini terkait Pilwali Surabaya. Ada pihak-pihak yang ingin menggunakan segala cara dengan menyebar berita hoaks. Saya difitnah ke-OTT KPK," jelas David, pukul 20.50 Wib, Selasa (8/12/2020) di Surabaya.
Menurut David, kabar hoaks bertebaran menjelang detik-detik hari pencoblosan Pilwali Surabaya, 9 Desember 2020. Dalam hitungan jam jelang coblosan, David diberitakan ditangkap KPK karena terkait mafia alat kesehatan di kantor dinas kesehatan.
Isu itu bahkan disebar orang-orang tidak bertanggungjawab di media sosial dan grup WhatsApp (WA). Diisukan ditangkap KPK, David menyatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Saat berita itu menyebar, dia justru sedang bersama keluarganya.
"Saya dapat info pertama kalinya dari teman-teman. Banyak yang menelepon. Ditanya apakah baik-baik saja. Wong saya sedang makan malam bersama keluarga," tegas David.
David menyayangkan kabar hoaks tersebut. Menurutnya, kabar itu sangat kental dengan aktivitas Pilwali Surabaya 2020.
"Saya menyayangkan kenapa pilkada yang harusnya damai, malah dikotori dengan hal-hal semacam ini. Fitnah yang keji dan picik," ungkapnya.
David berharap agar warga Surabaya tidak mudah mempercayai kabar dan berita hoaks serta fitnah. Dia juga meminta warga tidak goyah terhadap pilihannya.
"Jangan percaya hoaks dan jangan goyah agar Surabaya bisa mendapatkan wali kota terbaik, yang bisa memajukan kota," pesannya.
Selama pilwali berlangsung, David menyebut bukan kali ini saja ia menjadi korban fitnah. Dia juga sudah sempat melaporkan salah satu fitnah yang menimpanya ke Polda Jatim beberapa waktu lalu.
"Saya menyayangkan kenapa pilkada yang harusnya damai, malah dikotori dengan hal-hal semacam ini. Fitnah yang keji dan picik," pungkasnya.