REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan Jawa Timur mengkaji kemungkinan menunda pelaksanaan sekolah tatap muka jika kasus Covif-19 di wilayah setempat terus mengalami peningkatan. Artinya, sekolah tatap muka bisa saja tidak digelar Januari 2020, meski pemerintah pusat telah membolehkannya.
"Pedoman kami, pelaksanaan sekolah tatap muka bukan Januari atau Februari, tapi bagaimana kondisi kasus Covid-19 di Jatim. Karena saat ini wilayah di Jatim tidak ada lagi zona kuning, bahkan ada wilayah yang zona merah," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Kamis (10/12).
Berdasarkan data yang dirilis satuan tugas Covid-19 pusat, per 9 Desember 2020, 35 kabupaten/ kota di Jatim berstatus zona oranye penyebaran Covid-19. Sementara tiga daerah sisanya berstatus zona merah yakni Jember, Probolinggo, dan Jombang.
"Yang menjadi pegangan saat pelaksanaan sekolah tatap muka pada Januari adalah kondisi Covid-19 di suatu daerah. Apabila kondisinya belum memungkinkan digelarnya sekolah tatap muka, maka Jatim akan menunda terlebih dahulu," ujarnya.
Wahid menegaskam akan memperketat protokol kesehatan bagi sekolah-sekolah yang saat ini telah melaksanakan uji coba sekolah tatap muka. Sebelumnya sudah ada sebanyak 1.080 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB dari total 4.089 lembaga yang dibuka untuk menjalani tahap uji coba sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 di Jatim.