Kamis 10 Dec 2020 17:30 WIB

Satu Tanda Kiamat, Urusan Diserahkan Bukan pada Ahlinya

Menyerahkan urusan bukan pada ahlinya sama dengan menyia-nyiakan amanah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Satu Tanda Kiamat, Urusan Diserahkan Bukan pada Ahlinya
Foto: pulsk.com
Satu Tanda Kiamat, Urusan Diserahkan Bukan pada Ahlinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amanah penting yang telah diserahkan oleh seseorang dalam pekerjaannya, namun ternyata disia-siakan dapat menjadi salah satu pertanda datangnya hari kiamat. 

Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, Abu Hurairah meriwayatkan saat Nabi shallallahu alaihi wa sallam berbincang dengan beberapa sahabat di majelisnya. tiba-tiba datang seorang badui, seraya bertanya, "Kapan hari kiamat?" 

Baca Juga

Nabi shallallahu alaihi wa sallam meneruskan percakapannya. Selesai bercakap, Nabi shallallahu aIaihi wa sallam bersabda. "Mana yang tadi bertanya tentang hari kiamat?"

Badui itu berkata, "Ini saya, wahai Rasulullah! 

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila amanah disia-siakan, maka bersiaplah menghadapi hari kiamat". 

Badui itu berkata, "Bagaimana menyia-nyiakan amanah?" 

Nabi SAW bersabda, "Apabila sebuah urusan/pekerjaan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka bersiaplah menghadapi hari kiamat" (HR. Bukhari). 

Yang dimaksud hadits ini bahwa bila sebuah tugas yang berkaitan dengan orang banyak, baik dalam urusan dunia maupun agama diemban orang yang tidak memiliki keahlian di bidang tersebut, ini pertanda hari kiamat sudah dekat. 

Dan mengembankan sebuah tugas kenegaraan kepada calon pegawai berdasarkan kedekatan atau besarnya sogok yang dibayar, padahal pencari kerja tersebut belum tentu memiliki kecakapan yang layak, atau ada calon pegawai pendaftar yang lebih layak daripadanya, jelas tindakan ini merupakan penyerahan amanah terhadap yang bukan ahlinya. Inilah yang menjadi pertanda hari kiamat telah dekat. 

Bila persyaratan sifat amanah dan keshalihan calon seorang pegawai diabaikan. Dan pegawai diangkat berdasarkan kedekatan hubungan dengan pimpinan dan yang paling nista mengangkat serta menerima yang mau membayar sogok, maka ini adalah kesalahan paling fatal yang menyebabkan lahirnya para pegawai korup.

Karena mau tidak mau, pegawai yang telah membayar sogok pada saat penerimaan masuk pegawai, ia akan berusaha dengan berbagai cara mengembalikan modal sogok yang telah ia bayar, sekalipun harus melakukan tindak korupsi. Pihak yang diamanahi untuk menerima calon pegawai bilamana ia mendahulukan calon pegawai yang membayar sogok terbanyak, sungguh telah berbuat dosa dan mengkhianati amanah, serta menjadi penyebab datangnya petaka hari kiamat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement