Jumat 11 Dec 2020 09:03 WIB

Erdogan Hadiri Parade Militer Kemenangan Azerbaijan

Kunjungan ini menandai keberhasilan militer Azerbaijan dalam perang melawan Armenia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Turkish Presidency via AP, Pool
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Presiden Turki Tayyip Erdogan berjanji Turki dan Azerbaijan akan melanjutkan kerja sama untuk membangun Nagorno-Karabakh. Hal ini ia sampaikan dalam parade kemenangan di ibu kota Baku, Azerbaijan, Kamis (10/12) kemarin.

"Mulai sekarang, tujuan kami, sebagai Turki dan Azerbaijan, membuat tanah ini lebih berkembang dan tempat yang lebih dapat dihuni oleh anak-anak kami, Turki dan Azerbaijan bersama-sama akan melanjutkan satu keberhasilan ke keberhasilan lainnya," kata Erdogan seperti dikutip Hurriyet Daily.

Baca Juga

Kunjungan ini menandai keberhasilan militer Azerbaijan dalam perang melawan Armenia di Nagorno-Karabakh. Baku menggelar parade militer untuk merayakan kemenangan militer tersebut.

Bendera Turki dan Azerbaijan dipajang di jalan-jalan dan gedung-gedung. Pasukan Turki juga berpartisipasi dalam parade yang digelar di Alun-alun Azadliq, Baku tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Erdogan menuduh pasukan Armenia melakukan pelanggaran hukum perang dan hak asasi manusia dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh. Ia menambahkan pasukan Armenia harus bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil dan kerusakan yang terjadi.

Erdogan mengatakan hubungan Armenia dan Azerbaijan seharusnya membuat masyarakat dan politisi Armenia memikirkan kembali tidak ada yang bisa diraih di bawah 'imperialisme Barat'. Ia juga menuduh pemerintah Armenia menghabiskan sumber daya negara untuk mempertahankan daerah pendudukan di Nagorno-Karabakh.

Erdogan mengatakan situasi Armenia hari ini akan berbeda bila sumber daya negara itu tidak dibuang untuk 'hasrat untuk menguasai'. "Dengan mata yang penuh dengan darah dan nafsu," kata Erdogan. "Kami berharap politisi Armenia akan mengambil langkah berani untuk perdamaian dan stabilitas," tambahnya.

Erdogan mengatakan, ia berharap masyarakat Armenia dapat bebas dari 'penyanderaan diaspora'. Menurutnya, bila rakyat Armenia mengambil pelajaran dari perkembangan terbaru di Nagorno-Karabakh maka periode baru perdamaian dan stabilitas di kawasan dapat dimulai.

"Kami juga berharap rakyat Armenia menyingkirkan pemerintahan yang membawa mereka ke kemiskinan dengan membohongi mereka dengan kebohongan di masa lalu, seharusnya hubungan kedua negara dipertimbangkan kembali sebagai dua negara tetangga bukan musuh," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement