Jumat 18 Dec 2020 06:13 WIB

Empat ASN di BPKSDM Kota Tasikmalaya Positif Covid-19

Kantor BKPSDM ditutup beberapa hari untuk tracing dan penyemprotan disinfektan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak empat orang aparatur sipil negara (ASN) di Badan Kepegawaian dan Pengemangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tasikmalaya itu ditutup untuk sementara waktu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, munculnya klaster penyebaran virus corona di perkantoran pemerintahan semakin meningkat. Ia menyebutkan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 65 ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terbaru, terdapat empat orang ASN di BKPSDM Kota Tasikmalaya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"Ada empat orang di sana. Kantornya ditutup beberapa hari untuk tracing dan penyemprotan disinfektan. Setelah itu bisa buka kembali," kata dia, Kamis (17/12).

Menurut dia, munculnyaa klaster perkantoran semakin bertambah setiap harinya. Bahkan, di Dinas Kesehatan juga terdapat ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Dinas kesehatan tidak semua ditutup, hanya beberapa bagian yang ditutup. Tempat yang positif bekerja," kata dia.

Untuk meminimalisir semakin meluasnya klaster penyebaran Covid-19 di perkantoran, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Fleksibilitas dalam Pengaturan Lokasi Bekerja untuk Mencegah Meluasnya Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Tempat Kerja. Surat edaran itu berisi instruksi agar dinas-dinas menyesuaikan sistem kerja dengan melaksanakan fleksibilitas dalam pengaturan lokasi bekerja bagi ASN, seperti kerja dari rumah (work from home/WFH).

Dalam melakukan WFH, dinas diminta memprioritaskan ASN dengan kondisi kesehatan yang tidak baik atau mempunyai penyakit penyerta (komorbid). Namun, pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan efektif.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement