REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, mulai menyosialisasikan penggunaan vaksin Covid-19 kepada warga guna menyukseskan program vaksinasi pada 2021 dan menghentikan penyebaran penyakit itu.
"Tahun 2021 kita akan melaksanakan vaksin sehingga kami mulai menyosialisasikan terkait manfaat vaksin kepada masyarakat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi di Pariaman, Jumat (18/12).
Ia menyampaikan pada saat sosialisasi pihaknya menekankan manfaat vaksin tersebut yaitu untuk mengatasi penyebaran Covid-19 sehingga warga dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.
"Jika tidak mau divaksin maka kita akan menjalankan fase-fase seperti ini terus, pembatasan sosial berskala besar kembali, dan terus menggunakan masker," katanya.
Ia menyebutkan untuk tahap pertama golongan masyarakat yang akan divaksin yaitu tenaga kesehatan, TNI dan Polri, serta petugas yang berisiko diantaranya anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.
Selain itu, kata dia, kelompok masyarakat yang mendapatkan vaksin pertama yaitu warga yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang iurannya dibayar pemerintah.
"Itu adalah golongan pertama atau 30 persen yang akan mendapatkan vaksin tahap pertama, lalu dilanjutkan kepada masyarakat dengan usia produktif 18 sampai 59 tahun," ujarnya.
Meskipun pihaknya telah mulai menyosialisasikan penggunaan vaksin Covid-19 kepada warga setempat namun dirinya belum bisa memastikan kapan kegiatan vaksinasi di Pariaman dilakukan karena masih menunggu petunjuk.
"Yang jelas pemerintah pada 2021 memfokuskan vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata dia.
Ia menyebutkan angka kesembuhan warga Kota Pariaman dari Covid-19 mencapai 92 persen atau 443 orang sembuh dari 481 warga yang dinyatakan positif terpapar virus itu, sedangkan yang meninggal 16 orang.
Saat ini jumlah warga positif Covid-19 sebanyak 22 orang dengan rincian menjalani perawatan di rumah sakit mencapai 10 orang, isolasi di fasilitas daerah lima orang, dan isolasi mandiri tujuh orang. Meskipun angka kesembuhan tinggi, tetapi Pariaman yang sebelumnya berada pada zona kuning kini kembali ke zona orange sehinga ia meminta warga untuk meningkatkan menerapkan protokol kesehatan.