Senin 21 Dec 2020 13:21 WIB

Kakorlantas: Tidak Ada Check Point Selama Operasi Lilin 2020

Polri kerahkan 123.451 personel gabungan di jalur mudik di Pulau Jawa dan Sumatera.

Kakorlantas Polri Irjen Istiono
Foto: Dok Polri
Kakorlantas Polri Irjen Istiono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakorlantas Polri Irjen Istiono memastikan, petugas tidak akan melakukan penyekatan kendaraan di perbatasan wilayah selama Operasi Lilin 2020 terkait liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. "Tidak ada (check point) sementara ya," kata Istiono di halaman Kantor NTMC Polri, Jakarta, Senin (21/12).

Dalam Operasi Lilin 2020 yang dimulai hari ini hingga 4 Januari 2021 mendatang, akan dikerahkan sebanyak 123.451 personel gabungan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas di titik-titik jalur mudik di Pulau Jawa dan Sumatera. "Yang menjadi atensi pengamanan kami adalah tempat-tempat (yang dilalui) empat moda transportasi, darat, laut, udara dan tempat wisata serta tempat-tempat kerumunan yang berpotensi penularan Covid-19," katanya.

Baca Juga

Menurut dia, petugas akan secara persuasif dan humanis mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan selama Operasi Lilin 2020 berlangsung. Istiono menjelaskan, selama Operasi Lilin 2020, jumlah pengunjung di rest area akan dibatasi yakni maksimal 50 persen dari kapasitas.

Selain itu petugas juga akan menerapkan swab antigen secara acak kepada para pemudik yang berhenti di rest area. "Dia (pemudik) enggak pakai masker misalnya, belok (ke rest area), kami kenakan random check," tutur Istiono.

Untuk liburan Natal, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2020. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 26 Desember 2020. Sementara puncak arus mudik untuk Tahun Baru diprediksi terjadi pada 30-31 Desember 2020. Kemudian puncak arus balik pada 3-4 Januari 2021.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement