Senin 21 Dec 2020 20:34 WIB

Merck tak Ingin Gegabah Kembangkan Vaksin Covid-19

Proses pengembangan vaksin tidak bisa dilakukan dalam waktu yang begitu cepat

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Merck (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Merck (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO dari perusahaan farmasi Merck & Co., yang merupakan produsen vaksin terkemuka dunia, Ken Frazier, mengungkapkan tentang proses pengembangan vaksin yang tidak bisa dilakukan dalam waktu yang begitu cepat. Dalam sebuah wawancara dengan Profesor Tsedal Neeley, dari Harvard Business School, Frazier mengatakan bahwa proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu lama karena membutuhkan evaluasi ilmiah yang ketat.

Menurutnya, ada banyak contoh vaksin di masa lalu yang merangsang sistem kekebalan, tetapi tidak memberikan perlindungan. Yang lebih disayangkan, kata dia, ada beberapa kasus di mana vaksin tidak hanya gagal memberikan perlindungan, tetapi membantu virus untuk menyerang sel karena vaksin tersebut tidak lengkap.

"Mengenai sifat imunogeniknya, kami harus sangat berhati-hati," kata Frazier, dilansir di laman Harvard Business School (HBSWK), Senin (21/12).

Ia lantas mengenang bahwa vaksin tercepat yang pernah dibawa ke pasar adalah dari Merck, yakni vaksin untuk melawan gondongan, yang memakan waktu sekitar empat tahun. Selanjutnya, vaksin Merck untuk 'Ebola' juga membutuhkan waktu lima setengah tahun dan baru disetujui di Eropa bulan ini.