Selasa 22 Dec 2020 16:00 WIB

Turki Karantina 4.600 Penumpang dari Inggris

Mulai Ahad (20/12) Turki larang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, dan Denmark

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Suasana ruang check in Bandara Istanbul yang diresmikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (29/10).Mulai Ahad (20/12) Turki larang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Denmark, dan Belanda. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Suasana ruang check in Bandara Istanbul yang diresmikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (29/10).Mulai Ahad (20/12) Turki larang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Denmark, dan Belanda. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 4.603 penumpang pesawat yang tiba dari Inggris setelah 14 Desember. Para penumpang itu sedang menjalani karantina.

Mulai Ahad (20/12) lalu Turki melarang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Denmark, dan Belanda. Kebijakan ini diterapkan seusai Inggris mengumumkan telah  menemukan virus corona jenis baru yang menular lebih cepat.

Baca Juga

Pada Selasa (22/12) Koca mencicit di media sosial Twitter, sebanyak 335 penumpang dari negara-negara itu yang tiba Ahad lalu sudah tes dan sedang menjalani karantina mandiri. Banyak negara yang menutup perbatasan mereka dengan Inggris.

Prancis melarang semua moda transportasi dari Inggris menyeberangi perbatasannya. Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan pihaknya terkejut dengan langkah Prancis tersebut.

The Guardian melaporkan Shapps mengatakan disrupsi itu tidak akan menimbulkan 'masalah spesifik' seperti kelangkaan makanan dan obat-obatan dalam jangka pendek. Akan tetapi pemerintah Inggris ingin segera 'mengatasi persoalan ini secepat mungkin'.

"Segera setelah yang dikatakan Prancis, mungkin sedikit terkejut, mereka akan menghentikan semua moda transportasi tidak hanya penumpangnya saja, kami sedang melakukan kontak dengan kelompok yang dikenal Kent Resilience Forum," katanya pada Sky News, Senin (21/12).

"Mereka terbiasa untuk membuat rencana untuk kondisi-kondisi semacam ini," tambahnya.

Ia mengatakan pemerintah Inggris dan Prancis akan melanjutkan pembicaraan. Shapps menambahkan bandara Manston di Kent akan dibuka untuk menjadi tempat parkir truk.

Hong Kong juga melarang pesawat penumpang dari Inggris masuk. Kota itu menjadi kota pertama di Asia yang mengumumkan kebijakan demi menahan penyebaran virus corona jenis baru yang ditemukan di Britania Raya.

Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengatakan pemerintah harus mengambil kebijakan yang lebih keras dan fokus untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas. Pihak berwenang pusat keuangan Asia yang padat penduduk itu sudah menghadapi peningkatan kasus infeksi.

Negara Asia lain seperti Jepang dan Korea Selatan mengatakan mereka memantau dengan perkembangan virus jenis baru itu tapi belum menutup penerbangan dari Inggris.

Inggris mengatakan virus jenis baru ini 70 persen lebih menular dibandingkan virus corona jenis sebelumnya. Negara-negara Eropa dan negara kawasan lain seperti Kanada dan Iran menutup pintu mereka bagi pengunjung dari Inggris.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement