Rabu 23 Dec 2020 11:11 WIB

Menteri KP Baru Pastikan Jaga Ekosistem Laut

Program yang baik di KKP dilanjutkan, yang buruk disetop.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Wahyu Sakti Trenggono. Trenggono resmi dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan usai dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (23/12) di Istana Negara, Jakarta.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Wahyu Sakti Trenggono. Trenggono resmi dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan usai dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (23/12) di Istana Negara, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik para menteri dan wakil menteri barunya di Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12) pagi di Istana Negara. Usai dilantik, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menggantikan posisi Edhy Prabowo setelah tersandung kasus korupsi menyampaikan fokus utama kementeriannya ke depan.

Baca Juga

Ia berjanji, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memastikan keberlangsungan ekosistem laut dan menjaga dari berbagai hal yang merusak.

"Tentu sebagai kementerian yang menjaga laut, maka tugas kami memastikan keberlangsungan ekosistem laut bisa berjalan dan tidak rusak," ujar Trenggono usai pelantikan.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih besar dibandingkan wilayah daratnya. Karena itu, ekosistem laut di Indonesia harus benar-benar dijaga dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan juga negara.

"Laut harus bisa memberi manfaat yang besar, manfaat kesejahteraan yang besar kepada bangsa ini," kata dia.

Trenggono menyebut akan mempelajari berbagai masalah yang ada di kementeriannya selama satu hingga dua bulan ke depan serta akan melakukan evaluasi program. "Mana yang baik kita lanjutkan, yang tidak baik kita akan hentikan," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement