Rabu 30 Dec 2020 10:09 WIB
Teropong 2020-2021

Siapa Kapolri Berikutnya? 

Harapan mengubah wajah kepolisian muncul jauh sebelum kapolri baru terpilih.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis

Teropong Republika 2020-2021 berisi ulasan permasalahan penting nasional yang terjadi selama setahun belakangan. Sekaligus mencoba memproyeksikan bagaimana masalah serupa bisa diselesaikan pada tahun depan. Kita semua berharap Indonesia 2021 tentu berbeda dari situasi tahun sebelumnya. Harus bangkit dan lebih baik lagi.  

Oleh Ratna Puspita

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengakhiri 2020 dan menyambut tahun baru 2021 dengan perombakan kabinet. Ada enam menteri dan lima wakil menteri yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi wajah baru pada Kabinet Indonesia Bersatu. 

Namun, perubahan pembantu presiden belum akan berhenti dengan perombakan atau reshuffle kabinet tersebut. Memasuki tahun baru 2021, Presiden Jokowi harus mengajukan pengganti Kepala Polri Jenderal Idham Azis.

Idham Azis akan berusia 58 tahun pada 30 Januari 2021. Usia tersebut merupakan batas usia pensiun bagi anggota Polri. 

Artinya, sebelum tanggal tersebut, Presiden Jokowi sudah harus melantik kepala Polri baru. Jika proses di DPR membutuhkan waktu maksimal selama 20 hari maka usulan presiden sudah harus diterima oleh DPR setidaknya pada sepuluh hari pertama bulan Januari. 

 
Pemilihan kepala Polri juga akan mempertimbangkan masa kariernya. Setidaknya kapolri baru memiliki lebih dari satu tahun menjelang masa pensiunnya.

Pertanyaan kemudian, siapa yang layak menggantikan Idham Azis yang mulai menjabat sebagai kapolri pada 1 November 2019? Kalau menilik kepangkatan maka semua jenderal bintang 3 berpeluang menjadi kepala Polri. 

Sekarang ini, ada 14 jenderal bintang 3 atau berpangkat komjen, dengan dua di antaranya sudah memasuki usia pensiun. Namun, pemilihan kepala Polri juga akan mempertimbangkan masa kariernya. Setidaknya kapolri baru memiliki lebih dari satu tahun menjelang masa pensiunnya. 

Misalnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri memiliki peluang secara kepangkatan, tetapi sekarang ini berusia 57 tahun atau hanya memiliki waktu 11 bulan sebelum pensiun sebagai anggota kepolisian. Apalagi, Firli tentu masih memiliki komitmen pada lembaga antirasuah. 

Jenderal bintang tiga lainnya rata-rata berusia 55 tahun, termasuk Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. Keduanya dianggap sebagai nama kuat calon kepala Polri. 

Nama Boy yang pernah dikenal sebagai humas Polda Metro Jaya dan Polri belakangan mencuat sebagai calon terkuat. Sepertihalnya Tito Karnavian, kapolri sebelum Idham Azis, Boy juga pernah memimpin Polda Papua dan kepala BNPT.

Nama jenderal bintang tiga lainnya yang juga kerap dianggap berpotensi sebagai kepala Polri, yakni Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Komjen Agus Andrianto. Ada pula yang berusia lebih muda dibandingkan empat nama sebelumnya, yakni Kepala Bareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo (51 tahun).

Rycko Amelza Dahniel merupakan mantan ajundan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Rycko merupakan peraih adhi makayasa 1988 atau lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1988. Status sebagai lulusan terbaik memang tidak lantas membuka jalan bagi Rycko terpilih sebagai kepala Polri. Namun, sejumlah kepala Polri berstatus lulusan terbaik seperti Sutanto (2005-2008), Badrodin Haiti (2015-2016), dan Tito Karnavian (2016-2019).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement