REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustadz Ali Mashar MA*
Kita perlu membahas mengenai apakah setiap orang yang bermimpi “bertemu nabi SAW” itu telah mendapatkan Ru’ya Shodiqoh, karena ada hadis yang menerangkan bahwa jika seseorang berjumpa dengan Rasulullah SAW, maka dia betul-betul berjumpa dengan beliau SAW, sedangkan setan tidak bisa menyerupai beliau SAW. Ataukah ada kemungkinan setan berani mengaku sebagai Rasulullah SAW, dengan tetap tidak bisa menyerupai wujud fisik beliau SAW.
Sebelum membahas apakah setan bisa mengaku dirinya sebagai Rosulullah SAW dan menemui seseorang dalam mimpi, kita perlu mengingat bahwa di dalam kehidupan nyata, ada manusia yang mengaku sebagai tuhan, juga ada manusia yang mengaku sebagai nabi. Firaun mengaku sebagai tuhan, Musailamah mengaku sebagai nabi.
Banyak pula riwayat mengenai dua orang alim yang berselisih tentang mana yang lebih buruk antara orang alim yang fasik dan orang bodoh ahli ibadah. Mereka kemudian berpura-pura memberikan wahyu kepada dua orang tersebut, dan terbukti bahwa orang alim yang masih fasiq itu lebih baik daripada orang bodoh yang ahli ibadah, karena si bodoh percaya bahwa yang didengarnya adalah suara tuhan. Kisah ini di antaranya disebutkan dalam kitab Maroq al-Ubudiyah karya Syekh Nawawi.