Selasa 29 Dec 2020 23:33 WIB

Sumber Rujukan Informasi Sirah Nabi yang Kerap Diselewengkan

Terdapat sumber sirah Nabi Muhammad SAW kerap diselewengkan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat sumber sirah Nabi Muhammad SAW kerap diselewengkan. Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Foto: MGROL100
Terdapat sumber sirah Nabi Muhammad SAW kerap diselewengkan. Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sehebat apapun seseorang bahkan menghabiskan banyak waktu untuk mengulas tentang Rasulullah maka tetap tidak akan mampu seluruhnya bisa selesai menguraikan tentang Rasulullah. Lalu sejak kapan prihal Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi pembahasan? 

Pendiri Pusat Studi Alquran, Prof Quraish Shihab, berpendapat bahwa menyebut pembahasan Maulid Nabi dimulai pada masa Salahuddin Al Ayyubi adalah tidak benar. Sebab menurutnya pembicaraan, pembahasan, tentang kelahiran dan perjalanan Rasulullah juga sejatinya sudah bergema bahkan sebelum kelahiran Rasulullah.  

Baca Juga

Menurut Quraish Shihab setidaknya ada tiga sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk memperoleh informasi menyangkut maulid Nabi. Yaitu Alquran, Nabi yang menceritakan sendiri atau hadits, dan analisa-analisa atau riwayat yang dikemukakan berkaitan dengan Nabi. Pada sumber terakhir yakni riwayat atau analisa-analisa berkaitan tentang Nabi inilah yang kerap ditemukan kekeliruan.  

Quraish Shihab menjelaskan masyarakat zaman dulu menjadikan mendengar dongeng atau cerita sebagai sebuah hiburan. Mereka tidak terlalu kritis dan menganggap hal-hal yang luar biasa menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk diceritakan. 

Sejumlah analisa-analisa atau riwayat berkaitan tentang nabi kerap ditemukan kekeliruan atau bertolak belakang dengan riwayat atau sumber yang sahih diantaranya karena faktor berlebih-lebihan dan menambah-nambah dalam menceritakan Nabi. 

Ini biasanya dilakukan karena untuk menunjukkan kekagumannya pada sosok Rasulullah. Semisal yang dilakukan Ibrahim bin Umar Al Biqai seorang penulis tafsir abad ke-9 Hijriyah yang mengatakan Nabi mempunyai mata di belakang sehingga bisa melihat ke depan dan bisa melihat ke belakang. Atau ungkapan lainnya seperti semua anak yang lahir pada tahun yang sama dengan kelahiran nabi adalah laki-laki. 

Selain itu ada juga yang didasari karena kebencian kepada sosok Rasulullah sehingga membuat-buat cerita yang bertolak-belakang dengan sumber yang sahih. Quraish Shihab mencontohkan terdapat cerita yang menyebutkan bahwa ayah dari Khadijah dalam keadaan mabuk ketika menikahkan Khadijah dengan Rasulullah SAW. 

Padahal terdapat riwayat menyebut orang tua Khadijah telah meninggal jauh sebelum putrinya menikah dengan Rasulullah. "Karena mau mendiskreditkan nabi. Boleh jadi informasinya itu dari orang Yahudi, dari orang Nasrani, boleh jadi dari orang munafik. Kita ingin kagum kepada Nabi tetapi bukan berdasarkan hal-hal yang tidak masuk akal," jelas Quraish Shihab.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement