Kamis 31 Dec 2020 14:02 WIB

Program Vaksinasi Butuh Waktu Lebih dari Satu Tahun

Menkes berharap program vaksin bisa dimulai Januari 2021.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat terus menjaga protokol kesehatan sebelum program vaksin Covid-19 bergulir.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat terus menjaga protokol kesehatan sebelum program vaksin Covid-19 bergulir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemerintah segera mendistribusikan vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia pada awal Januari 2021 untuk memulai program vaksinasi. Kendati demikian, proses vaksinasi untuk seluruh masyarakat membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

“Dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk kita menyelesaikan program vaksinasi ini,” ujar Budi saat konferensi pers, Kamis (31/12).

Baca Juga

Karena itu, Budi mengingatkan agar masyarakat terus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Prioritas program vaksinasi ini akan diberikan kepada para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi.

Saat ini, pemerintah telah menerima 3 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac. Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Sinovac tahap kedua pun telah tiba pada Kamis (31/12) siang hari ini. Selain itu, pemerintah juga telah mengamankan 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dan Novavax. Masing-masing jenis vaksin tersebut dipesan sebanyak 50 juta dosis.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan, pemerintah juga terus berupaya mengamankan pengadaan vaksin dengan mekanisme multilateral. “Sejauh ini pemerintah Indonesia telah mengirimkan dua dokumen aplikasi yaitu vaccine request dan technical assistance form kepada Covax pada November dan Desember,” kata dia.

Menlu pun menegaskan, pemerintah baik melalui Kementerian Kesehatan dan juga Kementerian Luar Negeri akan memastikan seluruh infrastruktur logistik vaksin di dalam negeri sesuai dengan jenis vaksin yang dipesan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement