Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12). (FOTO : BPH Migas)
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12). (FOTO : BPH Migas)
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12). (FOTO : BPH Migas)
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12). (FOTO : BPH Migas)
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12). (FOTO : BPH Migas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa bersama tim Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) Tahun 2020 menemukan pelanggaran penerapan program IT di lokasi pengisian BBM Solar Subsidi saat pengawasan mendadak di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (30/12).
Dalam kesempatan tersebut Kepala BPH Migas beserta tim Satgas mendapati baru dua lokasi pengisian saja yang sudah menggunakan flowmeter digital berbasis aplikasi. Sementara lima lokasi pengisian lainnya masih dilakukan dengan penyaluran secara manual dari tangki dan menggunakan handy talky (HT).
“Lima lokasi yang hanya menyalurkan BBM subsidi dengan HT sudah pasti rawan penyalahgunaan BBM karena setiap saat mobil jenis apa pun bisa masuk keluar ke lokasi tersebut,” kata Ifan, sapaan M. Fanshurullah Asa melalui siaran pers tertulis.
sumber : BPH Migas
Advertisement