Jumat 01 Jan 2021 05:53 WIB

Jelang Dini Hari, Jalur Puncak-Cianjur Dibuka Normal

Volume kendaraan yang melintas di Jalur utama Puncak hingga Cianjur sepi.

Jelang Dini Hari, Jalur Puncak-Cianjur Dibuka Normal. Petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor meminta surat hasil rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berangkat menuju Jalan Raya Puncak, Kamis (31/12).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Jelang Dini Hari, Jalur Puncak-Cianjur Dibuka Normal. Petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor meminta surat hasil rapid test antigen kepada wisatawan yang hendak berangkat menuju Jalan Raya Puncak, Kamis (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menjelang dini hari jalur menuju Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, kembali dibuka normal dari kedua arah, Jumat (1/1). Sebelumnya, jalur ditutup sebagai upaya memutus antrean dan membatasi volume kendaraan menjelang malam pergantian tahun.

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai mengatakan sejak pagi hingga malam hari penyekatan dan pemeriksaan surat keterangan bebas Covid-19 antigen gencar dilakukan di sejumlah check point di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur.

Baca Juga

"Bahkan sebelum jalur menuju Puncak-Cipanas ditutup tepat pukul 18.00 WIB, petugas gabungan memulangkan ratusan kendaraan pendatang karena tidak mengantongi surat bebas Covid-19 antigen, bahkan larangan bagi warga untuk merayakan malam tahun baru di luar rumah, cukup maksimal diterapkan," katanya.

Hingga dini hari, volume kendaraan yang melintas di Jalur utama Puncak hingga Cianjur sepi, padahal setiap akhir tahun mengalami antrean hingga macet total.

Sehingga menjelang dini hari, jalur utama yang sempat ditutup selama delapan jam kembali dibuka normal. Jalur dapat dilalui kendaraan dari kedua arah mulai dari Cianjur ke Bogor atau sebaliknya.

"Namun siang nanti, kita akan lihat situasi kalau volume kendaraan meningkat, maka akan diberlakukan sejumlah rekayasa arus di sepanjang jalur yang sama. Kemungkinan penyekatan dan pemberlakuan sistem satu arah akan diterapkan, namun sifatnya situasional," katanya.

Hingga malam pergantian tahun, tidak terlihat kerumunan masa mulai dari kawasan Puncak hingga tengah kota Cianjur. Namun, bunyi kembang api dan petasan saat detik-detik menjelang pergantian tahun sempat terdengar di sejumlah titik, namun tidak seramai pada pergantian tahun sebelumnya.

"Sebagian besar warga mematuhi larangan tidak menggelar acara pada malam pergantian tahun yang dapat mengundang kerumunan atau keramaian. Berbagai upaya yang dilakukan petugas gabungan sangat maksimal, sehingga harapan kami tidak ada klaster baru setelah tahun baru," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement