REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria merespons keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara daring bagi seluruh sekolah di Ibu Kota pada semester genap Tahun Ajaran (TA) 2020/2021. Pemprov DKI mengambil keputusan itu dengan pertimbangan memprioritaskan kondisi kesehatan dan keamanan para pelajar dan pengajar.
Iman mengatakan ia mendukung kebijakan pemprov tersebut. Menurut Iman, saat ini kondisi penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 di Jakarta masih sangat tinggi sehingga sangat berisiko apabila dilakukan sekolah tatap muka.
"Sangat setuju (tetap menerapkan PJJ). Pandemi (Covid-19) masih dahsyat di Jakarta," kata Iman saat dihubungi Republika, Ahad (4/1).
Iman mengatakan, pelaksanaan PJJ atau belajar secara daring hingga kini sudah memiliki fasilitas yang cukup baik. Dia mengatakan, beberapa fasilitas yang disediakan oleh pemerintah pusat dan daerah, di antaranya seperti pulsa gratis dan layanan internet gratis (free Wifi).
Ia menuturkan, apabila kegiatan sekolah tatap muka nantinya akan kembali digelar, perlu memerhatikan sejumlah hal penting. Salah satunya adalah menurunnya jumlah kasus positif Covid-19 dan tingkat kematian akibat virus corona.
"Tunggu sampai parameter tingkat kematian dan orang yang terkena infeksi Covid melandai," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, masing-masing pihak sekolah juga perlu menyiapkan dan memperbaiki sejumlah fasilitas sebelum kembali melaksanakan tatap muka di sekolah. Misalnya, rutin menyemprot area sekolah dengan cairan disinfektan.
"Patuhi protokol kesehatan, dan siapkan tempat cuci tangan dan sabun," tutur dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, Pemprov DKI tetap memberlakukan pembelajaran dari rumah untuk seluruh sekolah di Jakarta lantaran mengutamakan aspek kesehatan dan keamanan para pendidik dan peserta didik. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara langsung di semester genap TA 2020/2021. Prioritas utama adalah kesehatan dan keamanan para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan, sehingga seluruh sekolah di DKI Jakarta tetap melanjutkan pembelajaran dari rumah (BDR),” ujar Nahdiana dalam keterangannya, Sabtu (2/1).