REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang astronom Arab terkenal memperkirakan bulan suci Ramadhan di Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai dalam 100 hari mendatang. Anggota Persatuan Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa, Ibrahim Al Jarwan, mengatakan, munculnya bulan atau hilal menandai awal Ramadhan diperkirakan akan terbentuk pada 12 April 2021 pukul 18.31 waktu UEA.
Karena itu, dilansir di Khaleej Times, Senin (4/1), Ramadhan 2021 diperkirakan dimulai pada 13 April. Namun, tanggal kepastian tersebut akan didasarkan pada penampakan bulan atau hilal.
Sebelumnya, pada November 2020 lalu, Al Jarwan yang merupakan astronom terkemuka yang berbasis di Sharjah, UEA, mengungkapkan ramalannya tentang Ramadhan dan Idul Fitri 2021, berdasarkan perhitungan astronomi.
Kepala Planetarium Sharjah tersebut mengatakan, bulan sabit baru menandai awal Ramadhan akan terbentuk pada Senin, 12 April 2021, pukul 18.31. Selanjutnya, bulan sabit akan terlihat keesokan harinya, pada sore hari, 13 April 2021, yang kemudian menandakan awal Ramadhan.
Sementara itu, dikatakan bahwa cuaca akan cukup menyenangkan karena periode dari 21 Maret hingga 21 Juni 2021 dianggap sebagai Musim Semi, sehingga bulan Ramadhan mendatang akan menunjukkan suhu sedang.
Selanjutnya, Al Jarwan menyebut, bulan sabit untuk bulan Syawal akan terbentuk pada 11 Mei 2021. Hilal diperkirakan baru akan terlihat pada Kamis, 13 Mei 2021, yang akan menandai hari pertama Idul Fitri.
Dijelaskan pula, bulan sabit Dzulhijjah kemungkinan besar akan terbentuk pada Sabtu, 10 Juli, dan hari pertama Dzulhijjah jatuh pada 11 Juli. Karenanya, Idul Adha 2021 akan diperingati pada Selasa, 20 Juli.
Kemudian, Hari Arafat jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, sedangkan Idul Adha dirayakan oleh seluruh umat Islam pada tanggal 10 Dzulhijjah.