REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron marah akibat pendistribusian vaksin virus corona berjalan lambat. Kondisi ini membuat Prancis mempercepat vaksinasi untuk staf medis di rumah sakit. "Presiden marah pada semua orang. Kami tidak boleh gagal dalam kampanye vaksinasi ... Kebutuhan akan hasil ini berarti kami akan sampai di sana pada akhirnya," kata sumber pemerintah.
Vaksinasi di Prancis terbilang lambat dibandingkan tetangga Eropa seperti Inggris dan Jerman. Hal ini telah membuat kesal Macron. Dia mengadakan pertemuan dengan perdana menteri dan menteri kesehatannya pada Senin (4/1) malam untuk membahas cara mempercepat penyebaran vaksin.
Pejabat Elysee menyatakan, Macron ingin menekan sistem dan mempercepat penyebaran vaksin. "Kami benar-benar perlu mengguncang administrasi publik," kata sumber pemerintah itu.